KILASBERITA
– Gerakan Muslim Peduli Sesama (Gema) yang baru berdiri 25 Mei 2017 di Medan
memiliki beberapa keinginan mulia, termasuk salahsatu di antaranya membangun
masjid dari hasil sumbangan masyarakat di Tanah Karo. “Dengan bantuan yang
seikhlas hati mulai dari Rp300 hingga Rp 500, kami yakini pembangunan rumah
ibadah itu akan segera rampung,” kata Ketua Gema, M Reza Ardian kepada pers di
Medan, pekan lalu.
Menurutt
Reza, pihaknya bersama para pengurus sudah melakukan survei dan memilih Tanah
Karo sebagai lokasi pembangunan masjid, karena sarana ibadah di kabupaten
berjulukan Karo Simalem itu masih jauh dari memadai, sehingga dirasa perlu
menambahnya, yang lokasinya berdekatan dengan warga.
Pembangunan
masjid di Tanah Karo diakui merupakan keinginan mulia dari semua unsur pengurus
untuk lebih mendekatkan diri dengan mayarakat, yang tidak hanya Muslim tetapi
juga semua pemeluk agama. “Tujuan organisasi kami tidak mencari untung, tetapi
menolong dan menebarkan kebaikan antarsesama, tidak memandang agama, suku atau pun ras tertentu.
Bergerak
di bidang sosial dan agama, Gema yang digawangi Ketua M Reza Ardian, Wakil
Ketua Agung Pontas Perdana, Bendahara Nisa dan Ika serta Sekretaris Anggie ini
sudah menapaki jalan, dengan berbagai kegiatan yang tersebar di Kota Medan dan
sekitarnya.
AKSI SOSIAL
Para
pengurus yang sebagian besar mahasiswa dari Universitas Muslimin Nusantara
(UMN), Unimed, Mikroskil, dan UINSU mendarmabaktikan waktu mereka untuk
melakukan aksi sosial. “Aksi pertama kami, melakukan aksi sosial di Panti
Asuhan Terang Bulan di Padang Bulan, pada 25 Mei 2017,” kata Reza Ardian. Di
lokasi ini, mereka tidak datang dengan tangan kosong, melainkan memberikan
bantuan sembako, telur dan sirup. Aksi sosial
ini sekaligus menandai kelahiran GEMA, namun pembentukan pengurus
dialkukan pada 4 Juni 2017 di rumah Reza Ardian di Pasar 7
Beringin, Tembung, Deli Serdang.
Seakan
tak mau kehilangan start, Gema melesat lagi dengan aksi sosial kedua 11 Juni
2017 di Kampung Nelayan, Belawan. Seperti aksi pertama, mereka tak cuma datang
dengan tangan hampa, melainkan ikut memberikan buku tulis, pulpen, pakaian
layak pakai, menu berbuka. “Di samping itu, kami juga memberikan pemahaman
Islam melalui cerita kisah Nabi Muhammad SAW. Jumlah pesertanya cukup banyak, yakni 50
orang,” kata Reza.
Berikutnya,
18 Juni, Gema juga memberikan santunan anak yatim dan duafa di Pasar VII Tembung,
persisnya di masjid Ash Solihin. Di sana, mereka memberikan ceramah, yang juga
dihadiri Kasatlantas Polresta Medan, Asosiasi Biker Sumut, dan sebanyak 27 anak
yatim.
Semua
kegiatan yang dilakukan Gema ini dilaksanakan dengan dana swadaya para anggotanya,
dan sisanya dibantu mitra terkait. “Kami berharap dengan niat yang mulia,
gerakan kami ini mendapat perhatian dari masyarakat, karena tujuannya sungguh
mulia, yakni membantu sama, terutama yang tidak mampu,” pungkas Reza. (Partono)
Komentar
Posting Komentar