KILASBERITA65 – Kepala Imigrasi Kelas Khusus TPI Medan Agato PP Simamora menyebutkan, pengalamannya selama 18 tahun bertugas
di bidang imigrasi semata mata bertujuan untuk memberikan pelayan publik terbaik
di bidang keimigrasian.
“Mudah-mudahan (pengalaman) saya selama
18 tahun berguna bagi masyarkat di Medan,” ujar Agato kepada pers di Medan,
Jumat (2/8). Agato didampingi M Akbar Adinugroho, Kepala Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanimsus TPI Medan dan staf.
Sejak bertugas di Medan menggantikan Fery
Monang Sihite, 19 Februari 2019 lalu, Kakanim Kelas I Khusus TPI Medan bergerak
cepat dengan mendeklarasikan Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI
Medan, Selasa 9 April 2019 lalu.
Usai deklarasi itu, Agato dibantu jajarannya menggulirkan
berbagai pelayanan terbaik. Pelayanan dimaksud di antaranya mencakup penyediaan
I-MED Priority atau Kartu Prioritas bagi kelompok rentan di Bandara Kualanamu
dan Kantor Imigrasi dengan memberikan jalur layanan khusus yang telah
dilaksanakan sejak 1 April 2019.
“Dari data kami, sudah 11,126 orang yang
mendapatkan layanan I-MED Priority dari 150.000 penumpang bandara Kualanamu
terhitung April – Juli 2019,” ujar mantan Kepala Kanim Kelas I Jakarta Timur
ini.
Bayangkan, lanjut, dia jika itu
dilakukan puluhan tahun lalu, maka sudah tak terhitung jumlah masyarakat yang
terlayani dengan layanan khusus itu,” ujar Agato, yang pernah diberikan amanah
menjadi Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Hukun dan HAM Bali, ini.
Dijelaskan lebih jauh, I-MED Priority
diberikan khusus bagi kelompok rentan yaitu lansia, difable, balita dan Ibu
Hamil di Bandara Kuala Namu dan Kantor Imigrasi Medan. “Jadi petugas Imigrasi
akan memberikan Kartu Prioritas kepada para penumpang di Garbarata," tutur
mantan Kantor Imigrasi Kelas II Cirebon,
Ia menjelakskan para petugas imigrasi
bandara akan langsung memberikan kartu Prioritas kepada penumpang prioritas di
ruang kedatangan dari luar maupun dalam negeri.
"Nantinya petugas Imigrasi juga
akan mengarahkan penumpang prioritas untuk melalui antrian khusus, jalur
khusus, tempat khusus, map khusus, yang bebas antrian, sehingga mereka
mendapatkan yang sangat kemudahan. Kalau untuk di kantor Imigrasi Medan kita
sudah siapkan jalur khusus, saya pastikan agar para para penumpang rentan ini
tidak lolos," tegasnya.
Selain, I-MED Priority, Kantor Imigrasi
Medan juga sudah menyiapkan layanan I-Meda Larasati untuk memudahkan layanan
kesehatan kepada masyarakat.
"I-MED Larasati merupakan Layanan
Kerumahsakitan dengan Sepenuh Hati. Jadi kita akan bekerjasama dengan 91 rs di
6 wilayah kabupaten kota. Supaya agar jangan sampai ada ambulans yang datang ke
kantor imigrasi, karena kami memiliki perangkat, memiliki sumber daya, memiliki
anggaran untuk mendatangi ke rumah-rumah sakit," tuturnya. Selain itu,
pihaknya juga sudah memberikan inovasi pelayanan pengambilan paspor lebih cepat
dari jam biasanya.
"Dan selain itu kami juga memiliki
inovasi Pengawal, Pelayanan Pemgambilan Paspor Pagi lebih awal, jadi kita buka
6.30 WIB setiap hari Senin dan Selasa. Ini sangat membantu bagi para pelajar,
pekerja kantoran, sehingga produktivitasnya pada hari itu tidak terganggu,"
tuturnya.
APOPO
Tak puas dengan IMED Priority, Kanim Kelas
I TPI Medan pada juga memberlakukan Antrean Pendaftaran
Paspor Secara Online (APAPO) sejak Kamis (9/5) lalu. APAPO merupakan aplikasi
yang diberlakukan secara nasional di seluruh kantor imigrasi.
“Per tanggal 9 Mei 2019 Kanimsus Medan
memberlakukan APAPO,” kata Kepala Kantor Imigrasi Klas I Khusus TPI Medan,
Agato Simamora.
Dijelaskannya, APAPO yang saat ini
diberlakukan merupakan versi II dan sudah dilengkapi dengan Lock Device yaitu
mengunci 1 nomor HP hanya dapat mendaftar untuk 5 anggota keluarga dalam 1
Kartu Keluarga (KK). Hal ini dimaksudkan agar nomor antrean hanya diberikan
bagi masyarakat yang akan membuat paspor.
“Kanimsus Medan ingin mendorong
masyarakat untuk mengurus sendiri dan menghilangkan peran calo atau oknum
petugas yang bertindak sebagai calo,” ungkapnya.
Menurutnya, aplikasi ini sangat mudah.
Di mana, pemilik handphone android cukup menginstal di play store layanan
paspor online Ditjen Imigrasi. Kemudian, melalukan pendafataran memilih hari
dan tanggal serta jam yang diinginkan dan datang 15 menit sebelum waktu yang
ditentukan.”Adanya kepastian waktu menjadikan waktu tunggu semakin singkat,”
ujarnya.
Dia menambahkan, kenyamanan meningkat
karena tidak berdesakan. Sehingga di ruang tunggu menjadi lebih lega. Selain
itu, area parkir yang terbatas dapat secara maksimal digunakan sehingga arus
kedatangan dan kepulangan pemohon teratur perjamnya.
“Permasalahan yang muncul adalah apabila
kuota yang tersedia telah penuh sehingga harus memilih hari lain. Oleh karena
itu rencanakan penjalanan anda ke luar negeri jauh hari,” ucap Agato.
Sementara untuk layanan prioritas
(lansia, balita, disabilitas, wanita hamil dan menyusui sakit) dan mendesak
tidak memerlukan pendaftaran APAPO dan kuota, pemohon dapat langsung dilayani.
Sedangkan bagi yang tidak memiliki handphone android, petugas Duta Layanan
Kanimsus Medan akan membantu utk mendaftarkan melalui website.
Dengan semua pengalaman di bidang
keimigrasian selama 18 tahun, Agato optimis masyarakat akan terlayani dengan
baik. Yang penting dari usaha yang kita lakukan harus melihat output, outcome
dan impact,” pungkas Agato. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar