Soelaiman ST, Staf PSDA BWS Sumatera I: “JANGAN TINGGALKAN AIRMATA UNTUK ANAK CUCU, TETAPI TINGGALKAN MATA AIR UNTUK MEREKA”
KILASBERITA – Balai Wilayah Sungai (BWS)N Sumatera I menginatkan
semua pihak nuntuk tidak meninggalkan air mata untuk anak cucu kita, tetapi tinggalkanlah
mata air untuk kehidupan mereka kelak.
Hal itu disampaikan Soelaiman, ST staf BWS Sumatera I,
menanggapi acara sosialsiasi alokasi air pada Wilayah Sungai Alas Singkil, yang
dihelat di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, Kamis (19/9).
Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ir
Mawardy, perwakilan kepala dinas se-Aceh dan Sumatera Utara, Kepala Seksi
Operasional dan Pemeliharaan Yusfira Syahputri, PPK PSDA BWS Sumatera I, Siti
Putri, sejumlah LSM termasuk LSM LIPPSU diwakili Direktrur IV Drs Partono Budy,
Kepala Dinas PSDA Sumut diwakili M Andre Syam dan para undangan lainnya.
Pada sambutan pembukaan acara, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ir
Mawardy meminta para stakeholder (pemangku kepentingan) terkait penatagunaan
Sumber Daya Air di Aceh dan Sumut untuk concern menjaga pelestarian air, mutu
air dan konservasi lingkungan.
Menurut Ir Mawardy, keseiursan kita menjaga air tentu saja
berdampak positip bagi kelangsungan kehidupan manusia dan lingkungan.
Menanggapi hal ini, staf PSDA BWS Sumatera I Soelaiman (foto) kembali
mengingatkan kita bahwa air adalah sumber kehidupan hari ini, esok, dan akan
datang. “Tidak salah saya mengingatkan kita untuk tidak meninggalkan airmata
untuk anak cucu kita, tetapi tinggalkanlah mereka mata air untuk kelangsungan
hidup ini,” katanya.
Menyinggung tujuan kegiatan. Soelaiman menjelaskan bahwa
peran dan kerja sama pemangku kepentingan untuk melestarikan air melalui TK PSDA
diharapkan nantinya dapat mengambil langkah kolektif untuk melestarikan air,
lingkungan dan sumber daya air. “Diharapkan ada gerakan yang mendukung
pelestarian dan konservasi air,” katanya.
Hal lain yang dirumuskan melalui komendasi TK PSDA di
antaranya ada ketersediaan bendungan, embung, waduk untuk konservasi air. “Bukan
hanya dialamatkan kepada pemerintah melalui dinas terkait, kita juga berharap
muncul komunitas, lembaga atau semacamnya untuk peduli air. Karena, semakin
kokoh semua elemen, maka mudah-mudahan lingkungan kita tetap terjaga dan
terpelihara. Acara sosialisasi ini merupakan lanjutan tahapan kegiatan
sebelumnya, yakni pengukuhan WS Alas Singkil, kemudian nantinya disusul dengan
Pola WS dan daya rusak lingkungan.
Acara ini melibatkan sejumlah kabupaten/kota di Aceh dan
Sumut, karena aliran sungai di hulu dan hilir bersinggungan dan berdekatan dengan
kedua kawasan. Seperti WS Alas Singkil yang berdekatan dengan kawasan di
Parlilitan, Sumut dan kawasan sungai di Phakphak Barat yang hulunya berada di
Alas Sngkil dan Aceh Tenggara. (Partono)
Komentar
Posting Komentar