KILASBERITA
- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Simalungun, dan PTPN IV yang beroperasi di wilayah banjir dan longsor
Simalungun, semakin meningkatkan sinergi dalam upaya mengatasi dampak banjir
dan longsor yang terjadi, Kamis, (17/10/2019) lalu di Marihat.
Banjir
dan longsor ini mengakibatkan jebolnya bendungan yang dibangun Pemkab
Simalungun di sodetan Afdeling III Kebun Marihat PTPN IV. Akibatnya air
mengalir ke jembatan yang menghubungkan jalan Siantar-Tanah Jawa.
Direktur
Utama PTPN IV, Siwi Peni di Medan, Rabu (20/11) malam, merespon bencana alam
akibat hujan deras yang turun belakangan ini dengan memaparkan sejumlah upaya
sinergitas yang telah dilakukan oleh PTPN IV bersama pemkab dan provinsi.
"PTPN
IV terus berusaha melakukan pengendalian dampak banjir dan upaya rehabilitasi
secara simultan bersama pemerintah. Banjir ini merugikan banyak pihak dan
mengakibatkan juga terganggunya kelancaran hubungan transportasi Siantar-Tanah
Jawa. Termasuk operasional PTPN IV sendiri juga terganggu," katanya.
Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun,
dan PTPN IV yang beroperasi di wilayah banjir dan longsor Simalungun, semakin
meningkatkan sinergi dalam upaya mengatasi dampak banjir dan longsor yang
terjadi, Kamis, (17/10/2019) lalu di Marihat.
Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun,
dan PTPN IV yang beroperasi di wilayah banjir dan longsor Simalungun, semakin
meningkatkan sinergi dalam upaya mengatasi dampak banjir dan longsor yang
terjadi, Kamis, (17/10/2019) lalu di Marihat. (Tribun Medan/HO)
Banjir
yang terjadi pada bulan Oktober ini merupakan banjir yang kedua pada tahun ini.
Sebelumnya, juga pernah terjadi banjir akibat derasnya hujan pada Minggu 31
Maret 2019.
"Pada
bulan April 2019, PTPN IV telah membuat saluran pembuangan di Afdeling IV Kebun
Balimbingan menuju Sungai Bah Birong dan Bah Kasinder, serta melakukan
pendalaman sodetan Afdeling III di Kebun Marihat, termasuk pembuatan jalan dan
jembatan sementara.
Namun
tingginya intensitas curah hujan akhir-akhir ini mengakibatkan jembatan
alternatif sementara yang menjadi penghubung antara Pematang Siantar menuju
Kecamatan Tanah Jawa putus kembali. Debit air juga tidak tertampung oleh
bendungan yang berada di Afdeling III Kebun Marihat, sehingga limpahannya
meluap ke badan jalan penghubung," dipaparkan oleh Siwi Peni.
Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun,
dan PTPN IV yang beroperasi di wilayah banjir dan longsor Simalungun, semakin
meningkatkan sinergi dalam upaya mengatasi dampak banjir dan longsor yang
terjadi, Kamis, (17/10/2019) lalu di Marihat.
Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun,
dan PTPN IV yang beroperasi di wilayah banjir dan longsor Simalungun, semakin
meningkatkan sinergi dalam upaya mengatasi dampak banjir dan longsor yang
terjadi, Kamis, (17/10/2019) lalu di Marihat. (Tribun Medan/HO)
Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun,
dan PTPN IV yang beroperasi di wilayah banjir dan longsor Simalungun, semakin
meningkatkan sinergi dalam upaya mengatasi dampak banjir dan longsor yang
terjadi, Kamis, (17/10/2019) lalu di Marihat. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar