DPRDSU Siap Bantu Anggaran Untuk RS Haji Agar Mampu Bersaing

KILASBERITA65 - DPRD Sumut siap bantu menyediakan anggaran untuk RS Haji agar mampu bersaing dengan rumah sakit lainnya di Sumut.
"DPRD Sumut siap back-up RS Haji selain berbiaya murah, juga mampu  bersaing dengan rumah sakit lain, terutama dalam hal pelayanan," kata Ketua Tim Dapil I Kunker DPRD Sumut, Parlaungan Simangunsong, Rabu (8/7).

Ketua Tim Dapil I Kunker DPRD Sumut, Parlaungan Simangunsong (dua kiri) mendengarkan keterangan Dirut Khainir Akbar Yusuf Sp A (kanan) disaksikan anggota DPRD Sumut, Tya Ayu Anggraini. 
Politisi Demokrat ini mengatakan hal itu usai melakukan kunjungan kerja ke RS Haji, yang berada di Jl Rumah Sakit H No 47, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Hadir dalam rombongan Dapil I M Aulia Aqsa, Rudy Hermanto, Jumadi, M Faisal, dr Mustafa Kamil Adam, dan Tya Ayu Anggraini. Mereka diterima Dirut Khainir Akbar Yusuf Sp A, Humas Faozi, dan jajarannya.
Kehadiran tim dimaksudkan untuk melihat secara langsung bantuan APBD Sumut TA 2019 yang dikucurkan ke RS Haji. Mereka melakukan peninjauan ke sejumlah ruangan dan fasilitas yang dananya berasal dari APBD 2019.
Kepada rombongan Dapil I, Dirut RSU Haji Khainir Akbar  menjelaskan kondisi terkini keadaan rumah sakit yang dibangun tahun 1992 da berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu dan hingga kini berbentuk yayasan.
KESULITAN
Lebih-lebih setelah seluruh aggaran tersebut dirasionalisasi hingga menjadi Rp 90 miliar, dari Rp 101 miliar TA 2019, rumah sakit itu kesulitan menanggung biaya operasional terhadap 400 tenaga non-ASN, termasuk gaji sebesar Rp 4,5 miliar. Adapun pendapatan yang diperoleh setiap bilang tercatat Rp 4 miliar.
Belum lagi pengadaan obat sebesar Rp 13 yang harus kami keluarkan selama sebulan.
"Pusing kami pak mencari tambahan dana, terlebih saat pandemi Covid-19 jumlah pasien kami merosot tajam," kata Khainir Akbar.
Tercatat sejak mewabah, RS Haji hanya menerima 30 pasien, barulah pelan-pelan mengalami kenaikan.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya dengan semua pihak, termasuk dengan pihak swasta, perorangan dan pemerintahan, namun kondisi rumah sakit tetap tidak mengalami perubahan signifikan," ujar Khainir.
Yang memprihatinkan, dengan kondisi yang serba sulit, RS itu dihadapkan dengan kewajiban memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kondisi pasien yang datang untuk dirawat.
Terhadap masalah ini, Ketua Tim Dapil I Kunker DPRD Sumut, Parlaungan Simangunsong menegaskan, dewan akan terus mendorong dan siap memback-up dikucurkannya anggaran.
"Terutama sekali  perbaikan mechanical plumbing (pipa mekanis) yang mengalam kerusakan pada setiap ruang dan tingkatan rumah sakit," katanya.
Parlaungan mengakui, dana yang dikucurkan untuk perbaikan dan penyediaan cukup besar, tetapi dengan tersedianya sarana tersebut, RS diyakini akan menjadi percontohan.
Mengingat, RS Haji menjadi satu-satunya kebanggaan masyarakat karena memiliki pelayanan lengkap dan harganya terjangkau.
Alasannya, rumah sakit ini termasuk yang terbesar karena dilayani 260 perawat, dan memiliki 248 tempat tidur dab 128 kamar, dengan sejumlah tenaga ahli yang berpengalaman.
Dengan predikat sebagai rumah sakit kebanggaan karena fasilitas yang lengkap dan tarif terjangkau, DPRD Sumut bertekad tetap mempertahankannya.
"Bahkan nanti kita inginkan RS Haji jadi percontohan bagi rumah sakit lain. Karenanya, DPRD minta RS Haji prioritaskan mana yang harus diusulkan pembangunannya terutama yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, agar kita tampung di APBD 2021," pesan Parlaungan kepada Dirut RS Haji .
"Kita tetap dorong agar bantuan tersebut dapat ditampung agar pelayanan RS  Haji jauh lebih maksimal," katanya. (erniyati)

Komentar