BWS II Minta DPRD Sumut Bersinergi Rampungkan Pembangunan Bendungan Lau Simeme


MEDAN – Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWS) II minta DPRD Sumut bersinergi untuk merampungkan pembangunan bendungan Lau Simeme, di Kabupaten Deli Serdang.

“Kita berharap DPRD Sumut, khususnya Komisi D bersinergi  agar bendung Simeme dapat terealisasi,” kata Kepala Maman Noprayamin, ST, MT kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dia merespon rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Sumut yang dihadiri Ketua Anwar Sani Tarigan dan sejumlah anggota.

Menurut Maman, saat ini pihaknya terus melakukan upaya dengan berbagai instansi di Sumut, agar nantinya bendungan itu dapat bermanfaat mencegah banjir yang akhir-akhir ini terjadi di Kota Medan.

Sejauh ini, kata Maman, permasalahan yang dihadapi masih terkait pembebasan lahan dan diharapkan dapat diselesaikan dengan baik.

Untuk itu, Maman berharap Komisi D memberikan masukan, saran dan pandangan yang diharapkan ikut membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama.

Menyinggung rencana Komisi D DPRD Sumut untuk meninjau bendungan Lau Simeme yang berlokasi di Desa Kuala Dekah, Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deli Serdang, itu, Maman menyambut positip.

“Kita siap mendampingi dan akan memberi penjelasan kepada dewan jika nanti akan ditinjau,” katanya.

Tentang upaya yang sudah dilakukan BWS II,  Maman menyebutkan pihaknya terus proaktif melakukan pertemuan.

Pada Senin 14 September lalu, BWS II menggelar Rapat Koordinasi bersama Pangdam I Bukit Barisan beserta jajarannya di Kantor Kodam I Bukit Barisan.

Rapat Koordinasi tersebut terkait dengan pelaksanaan PSN (Proyek Strategis Nasional) Bendungan Lau Simeme, dengan mengajak berkolaborasi untuk sama-sama mengkoordinir masalah-masalah nonteknis di lapangan agar proses pelaksanaan pembangunan Bendungan Lau Simeme dapat berjalan kondusif serta lancar sesuai dengan target pelaksanaannya.

TNI dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II akan bekerja sama untuk melakukan sosialisasi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya fungsi serta manfaat dari Bendungan Lau Simeme.

Turut dihadiri Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II Maman Nourayamin, ST, MT, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Muhammad Daud, ST, Kepala Seksi Pelaksanaan Bapak Ir Herbet Sihite SP, Kasatker Operasi dan Pemeliharan Bapak Arron Lumbanbatu, ST, M.Si, Kasatker Bendungan Marwansyah, ST, M Eng, dan Teknik Pengairan Madya Posma Samosir ST MT.

Kendalikan Banjir Kota Medan 

Sebagaimana diketahui, proyek Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan tahun 2018 dengan menggunakan anggaran APBN senilai. Bendungan memiliki kapasitas tampung 22 juta meter kubik. 

Bendungan itu untuk mengendalikan derasnya aliran air di hulu Sungai Percut dan Sungai Deli agar bisa mengendalikan banjir Kota Medan dan Deli Serdang.

Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat untuk suplai air baku kepada PDAM Tirtanadi dengan kapasitas 3.000 liter per detik, sumber irigasi Bandar Sidoras seluas 3.082 ha dan daerah irigasi 185 ha.

Bendungan itu juga bisa menghasilkan PLTA Minihidro 2,8 MW. Bendungan juga untuk pengembangan pariwisata Deli Serdang dan perikanan darat bagi masyarakat di hilir waduk.

Bendungan ini merupakan bagian dari program strategis nasional Kementerian PUPR, dan sejalan dengan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan pada 2017 untuk mendukung ketahanan pangan dan air nasional. Bendungan ini juga merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan oleh Kementerian PUPR.

Konstruksi Bendungan Lau Simeme dibangun secara bertahap dalam dua paket dengan biaya sebesar Rp 1,3 triliun melalui skema kontrak tahun jamak 2017-2022. Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya.

Pembangunan Paket Kedua

Paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas. Hingga 29 Februari 2020, progres konstruksinya mencapai 11 persen.

Lambatnya tahap konstruksi diakibatkan oleh proses pengadaan tanah yang tersendat di awal. Namun, Kementerian PUPR memastikan dalam waktu dekat akan banyak jumlah bidang tanah yang dapat dibebaskan.

Kehadiran Bendungan Lau Simeme berpotensi memberikan manfaat untuk penyediaan air baku kepada PDAM Tirtanadi, Sumut, sebesar 3.000 liter per detik, sumber irigasi lahan pertanian wilayah Bandar Sidoras seluas 3.082 hektare dan daerah irigasi Lantasan 185 hektare.

Bendungan ini juga diharapkan dapat mengendalikan derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli untuk mengurangi risiko banjir sebagian wilayah Kota Medan dan Deli Serdang sebesar 68,17 m3 per detik. Manfaat lainnya adalah sebagai sumber pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,80 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumut.

Dukungan infrastruktur sumber daya air terus dilakukan Kementerian PUPR pada 2020 untuk Sumatera Utara dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Antara lain melanjutkan konstruksi Bendungan Lau Simeme paket I dan paket II, pembangunan daerah Irigasi (DI) Serdang, dan prasarana pengendali banjir Sungai Selayang. (erniyati) 

Komentar