Ketua PW PKB Pujakesuma H Santoso Silaturahmi Dengan Pimpinan Pusat

 Medan - Ketua PW Perkumpulan Keluarga Besar (PKB) Pujakesuma Sumut H Santoso SH mengatakan, paguyubannya dalam menentukan sikap politik selalu berhati-hati dan selektif.

PW PKB Pujakesuma selektif tentukan sikap, karena  paguyuban itu selalu dimanfaatkan pihak-pihak lain untuk kepentingan politik 

"Namun setiap Pilkada pilkada PKB Pujakesuma dilupakan, " kata Santoso di Medan, Senin (21/9).

Dia mengatakan hal itu pada silaturahmi dengan Presiden Pujakesuma Drs H Joko Susilo dan dihadiri pimpinan cabang dan ranting.

Silaturahmi ini membahas berbagai program dan perkembangan PD/PC dan Pimpinan ranting-ranting di seluruh Kabupaten/kota.

Sekaligus membahas Program PW.PKB Pujakesuma Sumut ke depannya.

Dalam pertemuan itu juga disinggung terkait arah dukungan Perkumpulan Keluarga Besar PUJAKESUMA kepada calon Bupati dan walikota di wilayah Sumut. 

H Santoso, SH selaku Pimpinan Wilayah Sumut mengatakan, sebagai paguyuban terbesar di Sumut yang sejak tahun 1980 hingga saat ini berdasarkan data statistik orang Jowo itu 4 juta lebih di Sumut.

Sebagai perkumpulan paguyuban terbesar di pulau Sumatera dan kaya Budaya seperti wayang, ludruk, jarkep dll, Pujakesuma dalam menentukan sikap politiknya selalu berhati-hati 

Kemudian selektif karena PKB Pujakesuma selalu dimanfaatkan pihak-pihak lain untuk kepentingan politik dalam setiap Pilkada namun selesai pilkada PKB Pujakesuma dilupakan. 

Oleh karena itu, dalam kontes pilkada serentak yang akan dilaksanakan tanggal Desember 2020 nanti, PW PKB Pujakesuma belum menentukan sikap dukungannya kepada salah satu calon Bupati/Walikota manapun.

H Santoso juga mengimbau kepada seluruh Pimpinan Daerah/Pimpinan Cabang/Pimpinan Ranting untuk berpegang teguh pada AD/ART dan kebijakan Pimpinan Wilayah dan Pusat.

Terutama dalam menentukan sikap dukungan kepada salah satu calon Bupati/Walikota.

Mereka diminta  berkoordinasi dengan Pimpinan wilayah PKB Pujakesuma Sumut, selanjutnya disetujui pimpinan pusat. 

Silaturrahmi yang berjalan lebih kurang 3 jam lebih selalu menerapkan protokol Kesehatan untuk mengurangi penyebaran Covid 19. (erniyati)



Komentar