Sambut HUT ke-75, PMI Sumut Gelar Layanan Kesehatan di Tanah Karo


MEDAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut berulang tahun ke-75. Merayakan HUT itu, PMI menyiapkan berbagai kegiatan, di antaranya memberikan pelayanan kesehatan kepada warga di 6 kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Sinabung, Brastagi, Tanah Karo.

Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut menggelar serangkaian kegiatan, termasuk bantu warga di 6 kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Sinabung, Brastagi, Tanah Karo.

PMI Sumut bantu warga terdampak erupsi di Tanah Karo melalui berbagai kegiatan, termasuk layanan kesehatan dan bantuan bibit dan psikososial atau support kepada anak-anak yang trauma akibat bencana tersebut.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua PMI SUmut, Nona Wahyuni SE MMPP, di Medan, Selasa (15/9) didampingi Sekretaris, Edi Siswanto, Kepala Markas PMI Ade Yudiansyah dan pengurus Elliana Slevany Putrianta Ketaren dan Dona S.

Nona, yang juga Ketua panitia HUT ke-75 PMI yang jatuh pada hari Kamis 17 September 2020, menyebutkan, rangkaian kegiatan yang sudah disusun panitia kali ini terpusat di Brastagi.

Hal itu dilakukan sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu, dan terjadi  di tengah wabah Covid-19. Sehingga aktifitas sosial menjadi terganggu di sana.

Nona menambahkan, terhadap para petani yang juga terdampak erupsi, PMI akan memberikan bantuan berupa bibit dari mitra kerja, kampanye Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) sekaligus paket bantuan.

Terkait kampanye, berdasarkan survei PMI, tampaknya tidak dilakukan langsung ke tengah masyarakat akibat pandemi, namun ditempuh dengan menggerakkan relawan untuk terjun langsung door to door kepada masyarakat.

Kepada masyarakat nantinya juga akan disalurkan bantuan 1500 paket PHBS, dan khusus di Desa Suka Teguh, Tanah Karo, PMI akan mendistribusikan 250 paket sembako.

Kegiatan ini, lanjut Nona tetap mematuhi protokol kesehatan dengan cara penyemprotan disinfektan di lokasi kegiatan. Sekaligus di sana nanti, tim akan melakukan kegiatan pendampingan sosial kepada anak-anak.

Selain alasan kemanusiaan karena bencana, panitia memilih Tanah Karo sebagai pusat kegiatan acara, juga diharapkan memberi contoh kepada masyarakat bahwa PMI dapat melaksanakan acara ini.

Juga diharapkan kepada pemerintaha agar nantinya membantu merehabilitasi, normalisasi dan menekan penyebaran Covid-19 di Tanah Karo, yang dijuluki sebagai kawasan wisata.

Untuk rehabilitasi, PMI akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sumut agar ikut mendata warga untuk membantu mereka cepat sembuh dan tidak ada penjangkitan ke orang lain.

"Nantinya juga kita ikut mensosilisasi bagaimana menghadapi kehidupan new normal," katanya.

Solidaritas 

HUT PMI ke-75 nantinya akan dihadiri Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Dr H Rahmat Shah dan lainnya.

Ketua PMI Rahmat Shah, lanjut Nona, ingin sekali di Brastagi ada terbangun desa tanggap bencana, namun terkesan belum dapat terpenuhi karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit

Senada, Kepala Markas PMI Ade Yudiansyah menyebutkan, HUT ke-75 PMI menyebutkan, tema kegiatan kali ini adalah solidaritas untuk kemanusiaan.

"Tanpa solidaritas, bencana tidak akan teratasi. Kita ingin kumpulkan semua orang untuk tunjukkan solidaritas," ujarnya.

Terhadap acara kegiatan di Tanah Karo, Ade menyebutkan, perlu ada perhatian terutama terhadap para petani yang terdampak erupsi, karena mereka adalah pahlawan.

Di masa pandemi dan di tengah bencana erupsi, PMI ingin semua pihak memberi perhatian, dengan harapan tentu saja ada perubahan perilaku agar mereka terbebas dari Covid-19.

"Dan kita berharap acara ini memberi manfaat, tidak hanya seremonial belaka," ungkasnya. (erniyati)


Komentar