LP3SU Minta Masyarakat Tidak Terjebak Politik Uang


MEDAN (KILASBERITA) Ketua Umum Lembaga Pemantau Pemilu dan Pemerintahan Sumatera Utara (LP3SU) Salfimi Umar (foto) meminta masyarakat tidak terjebak politik uang (money politic) pada pilkada serentak.

 “Pilkada kali ini lebih berat, karena ada aturan khusus protokol kesehatan, tetapi itu harus membuat masyarakat lebih berani dan tidak terjebak politik uang,” kata Salfimi kepada Waspada di Medan, Rabu (21/10).

Aturan khusus dimaksud termaktub dalam Peraturan KPU No 13 Tahun 2020 tentang Pilkada di tengah Covid-19 yang wajib dijalankan KPU maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dengan aturan khusus yang mencakup penggunaan masker, hand sanitizer dan hindari kerumunan, masyarakat diminta makin ditantang dan cerdas untuk tetap menolak ajakan-ajakan yang menyesatkan.

Seperti tidak ikut memilih atau golongan putih (golput), hindari berita bohong (hoax), kampanye hitam dan tidak terjebak politik uang, atau diiming-imingi janji menerima sesuatu.

Setiap perhehalatan Pemilu baik Pilpres, Pileg dan Pilkada selalu diwarnai dengan politik uang, yang justru menciderai demokrasi itu sendiri, tetapi harus kita lawan dengan kecerdasan melawan semua itu.

Khusus pemuda, saatnya tunjukkan keberanian untuk melawan perbuatan yang kontra hukum, tunjukkan juga kita siap bangkit mengatasi Covid-19 ,” ujarnya.

Sesungguhnya momentum Pilkada di tengah Covid-19 ini selain jadi keprihatinan, harus jadi kekuatan ikut membangun demokrasi yang sehat dan kuat.

Luber Jurdil

Di bagian lain keterangannya, Salfimi menjelaskan, pada Pilkada Kota Medan, pemilihan walikota dan wakil walikota itu diharapkan jadi barometer terbangunnya iklim demokrasi yang sehat, karena Medan merupakan ibukota provinsi Sumut.

Pemilihan ini diikuti dua pasangan calon (paslon), yakni No 1 Ahyar Nasution-Salman (Aman) dan Boby Nasution-Aulia Rahman di nomor urut 2.

“Dalam memilih pemimpin terbaik pada tanggal 9 Desember 2020, masyarakat diminta memilih sesuai hati nurainya masing-masing demi kemajuan kota Medan,” ujarnya.

Untuk mewujudkan keberhasilan itu, LP3SU meminta KPU dan Bawaslu harus berasaskan Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil (Luber Jurdil).

“Jangan ada keberpihakan, agar nanti terpilihnya Walikota Medan yang benar-benar pilihan masyarakat,” ucapnya.

Terkait slogan Salfimi menjelaskan, seperti paslon Ahyar Nasution-Salman (Aman) yang menyatakan “Ini Medan Bung, harus tunjukan karakter kuat warga Medan”, yang artinya, dari dulu kota Medan dikenal sebagai kota yang berkarakter.

“Kalau slogan paslon Walikota Medan Boby Nasution-Aulia Rahman Medan Berkah, yang menyatakan: “Bukan hanya pemerintah yang bisa ubah kota Medan, tapi masyarakat juga bisa membuat kota Medan Berkah dan Adem, ” jelasnya.

Kepada kedua paslon yang berkompetisi, Salfimi mengingatkan jangan sampai ada dugaan politik uang.

“Bahwa kemenangan itu untuk rakyat, bukan buat kelompok atau partai. Karena, siapa pun yang terpilih sebagai kepala daerah nantinya, wajib bertanggung jawab serta benar-benar menjalankan amanah rakyat,” katanya.

Dengan tetap patuh pada protokol kesehatan, LP3SU juga minta penyelenggara Pilkada mencegah munculnya klaster baru penyebaran pandemi itu.

Selain itu, sesuai KPU yang menerbitkan PKPU No 6 Tahun 2020. LP3SU mengajak seluruh masyarakat Sumut, khususnya dikota Medan dapat memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar pandemi Covid-19 segera berakhir sebelum pilkada terlaksana pada tanggal 9 Desember 2020.

Ini dimaksudkan agar konstitusi dan kehidupan masyarakat dapat berjalan normal kembali. (



erniyati

Komentar