MEDAN Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga berjanji akan menyampaikan aspirasi DPW Pemuda LIRA Sumut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
"Kita tetap komit untuk mendukung pemberantasan korupsi, karenanya dewan dukung aspirasi DPW Pemuda LIRA terkait penuntasan kasus korupsi mantan Gubsu, Gatot Pudjo Nugroho," kata Zeira di hadapan peserta aksi yang berunjukrasa ke DPRD Sumut, Selasa (24/11).
Menurut politisi PKB ini, dari perkembangan yang diikutinya sudah lebih separuh anggota dewan yang ditahan terkait pemberiaan dan penerimaan suap dari Gatot.
"Kita akan terus memantau agar seluruh mantan anggota dewan dapat diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Zeira.
Kordinator aksi, Mara Gading Siregar melalui orasinya mengatakan, mereka akan terus menggelar unjukrasa sampai semua pihak, termasuk SKPD diusut tuntas.
“Kami juga minta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat ditangkap,” kata kordinator aksi, Mara Gading Siregar melalui orasinya.
Dalam kaitan ini, mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap para kepala OPD provinsi yang terlibat dalam dugaan kasus interplasi suap Gatot.
“Kami percaya Anggota DPRD Sumut bisa mendesak KPK agar menangkap kepala OPD Provinsi Sumut yang terlibat dalam kasus suap, Gatot Pujo Nugroho,” sebut Mara Gading.
Menurut Mara Gading, Kepala OPD Sumut yang masih menjabat kepala dinas (Kadis) di Sumatera Utara tersebut terlihat senyum dan duduk di kursi yang santai karena tidak ada tindakan penegak hukum.
Meskipun kepala dinas yang dimaksud, katanya, diduga terlibat dalam kasus interplasi suap mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang ditetapkan tersangka sejak 28 Juli 2015 di Jakarta.
“Kepala OPD-nya merasa tidak bersalah. Mereka masih tersenyum dan duduk di kursi yang disediakan oleh Pemerintah. Untuk itu, kami meminta melalui DPRD Sumut ini mendesak KPK agar menangkap yang terlibat kasus suap Gatot Pujo Nugroho,” tegasnya.
Selain KPK, massa Pemuda LIRA juga berharap kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mencopot para OPD yang masih menjabat sebagai Kadis Pemprov.
“Mohon Pak Gubernur Edy Rahmayadi mencopot Kadis yang terlibat dalam kasus interplasi suap Gatot Pujo Nugroho yang merupakan mantan Gubernur Sumatera Utara. Karena Sumatera Utara ini sudah Sumut Bermartabat, tentunya tidak boleh rusak citra Bermartabat tersebut,” imbuhnya.
Usai mendengarkan penjelasan Zeira Salim, massa meninggalkan gedung dewan dengan tertib. Namun DPW Lira juga menegaskan tidak akan berhenti berujukrasa (erniyati).
Komentar
Posting Komentar