DPW Pemuda LIRA Kembali Demo DPRD, Desak Usut Tuntas Kasus Suap Gatot


BELASAN elemen mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumut untuk ketiga kalinya kembali menggelar aksi unjukrasa di gedung DPRD Sumut, Senin siang (16/11).  Ist


MEDAN (KILASBERITA) : Belasan elemen mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumut untuk ketiga kalinya kembali menggelar aksi unjukrasa di gedung DPRD Sumut, Senin siang (16/11). Mereka menegaskan sikapnya untuk tidak berhenti berdemo sampai kasus interpelasi suap mantan Gubsu Gatot Punjonugroho berakhir.

Sambil membawa spanduk bertuliskan  "Copot SKPD Kasus Suap Gatot",  kordinator aksi Rahmat Ahir Harahap mengulangi lagi komitmen mereka untuk terus berdemo sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Yakni minta KPK memanggil, memeriksa dan menangkap kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprovsu yang terkait kasus Gatot.

Dalam statemennya yang ditandatangani ketua aksi Fauzy Surya dan Koordinator lapangan Rahmad Ahir Harahap menyebutkan, korupsi di Indonesia sudah dalam tingkat kejahatan korupsi politik yang pelakunya memiliki kekuasaan politik. 

Korupsi bukan hanya terjadi dilingkungan pejabat eksekutif tapi di lembaga legislatif dan judikatif, khususnya di Sumut tahun 2015 dengan kasus suap mantan Gubsu Gatot Pujonugroho.

“Dengan suap Gatot Pujonugroho kepada anggota dewan agar tidak menggunakan hak interpelasinya terhadap Gatot mengakibatkan korupsi berjamaah terbesar dalam sejarah Simut,” ujarnya.

Beranjak dari persoalan itu, DPW Pemuda LIRA Sumut mendukung Gubsu menjadikan Sumut yang bermartabat. Dengan ini mendesak Kpk mengusut kasus suap interpelasi tersebut secara tuntas. 

Mendesak dan mendukung Gubsu segera mencopot kepala OPD Provsu yang terlibat kasus suap tersebut. Minta DPRD Sumut mendesak KPK segera memeriksa dan menangkap kepala-kepala OPD yang terlubat kasus suap tersebut.

Berbeda dengan aksi sebelumnya, unjukrasa kali ini tidak mendapat respon, meski peserta aksi sudah menempelkan spanduk di depan pintu masuk gedung DPRD Sumut dan menggedor-gedor pintu pagar besi.

Setelah hampir 1 jam tak direspon, peserta aksi meninggalkan gedung DPRD Sumut dengan tertib. (erniyati)

Komentar