Sultan Asahan Minta Masyarakat Hidup Damai

 

MEDAN  - Sultan Asahan DYMM  Tuanku Sultan Asahan dr Tengku Kamal Abraham Abdul Djalil Rahmadsjah Al Haj, Yang Di Pertuan Agung Besar Asahan ibni Sultan Sjeibon meminta masyararakat yang terdiri atas suku dan agama di Asahan dan sekitarnya untuk hidup damai, berdampingan dan saling membahu membangun kabupaten itu ke depan.

"Kita berharap semua suku yang ada di Asahan bergandengan tangan dan hidup damai, serta hindari konflik," kata Dr Sultan Kamal Abraham, di Medan, Senin (7/12).

Sultan merespon adanya riak-riak yang mengarah pada sentimen sebuah suku di Asahan, Jumat pekan lalu, yang diduga dilontarkan oknum Lurah di sana. 

"Akibat slip of the touge (keseleo lidah) yang diucapkan dan diarahkan untuk individu, suasana menjadi tidak kondusif dan warga di sana jadi tidak nyaman," ujar Sultan.

Dari pengalamannya, selama ini semua suku di sana bahu-membahu dengan mengedepankan semangat persaudaraan dan persukuan, dan siap membantu pemerintah kabupaten di Asahan.

"Dengan adanya suasana kondusif itu, pembangunan berjalan lancar dan tidak ada saling benci atau menyudutkan satu suku dengan suku lain yang berbeda," katanya.

Namun dengan adanya slip of the touge, suasana menjadi tidak tentram, dan dikhawatirkan mengganggu jalannya kehidupan warga di sana.

Karenanya,  Sultan berharap kepada Bupati Asahan untuk memediasi masalah ini dengan pihak terkait, agar gesekan yang terjadi dapat segera dituntaskan. 

"Kita juga mengimbau kepada oknum Lurah untuk meminta maaf dan kami siap terima permintaan maaf tersebut," katanya.

Sultan Asahan mengingatkan pentingnya semua pihak menjaga ketertiban dan keamanan, mengingat Asahan dan 23 kabupaten/kota di Sumut akan menggelar Pilkada serentak 9 Desember mendatang. "Kita berharap pilkada berjalan damai, lancar dan sukses," harap Sultan. (erniyati)