MEDAN: Dinas Pekerjaan Umum (PU) Medan menegaskan siap merealisasikan pembangunan jembatan Titi 2 Sicanang Belawan hingga rampung dan diperkirakan selesai tahun 2021 ini.
"Pada prinsipnya kita tentu saja siap menjalankan tugas agar jembatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik," kata Kadis PU Zulfiansyah melalui Kabid Jalan Muhyar kepada wartawan di Medan, Rabu (17/2).
Muhyar merespon komitmen di hadapan Komisi IV DPRD Medan dan Forum Masyarakat Sicanang (Formasi), Dinas PU Kota Medan bahwa pihaknya akan merampungkan pembangunan jembatan Titi II Sicanang.
Adapun isi kesepakatan itu disebutkan pada Oktober 2021 ditargetkan pembangunan Titi II Sicanang akan rampung. Sedangkan untuk saat ini sedang tahap proses tender.
Menyinggung tentang adanya laporan bahwa pada tahun 2018 konsultan perencana proyek, kemudian terpilih menjadi konsultan pengawas tahun 2021 ini, Muhkyar mengatakan, sepanjang tidak ada kesalahan yang dilakukannya, dapat melaksanakan proyek tersebut.
Menurut Muhyar, kesalahan yang terjadi dalam aspek perencaannya di luar jangkauan logika, yakni terjadi bencana banjir berupa banjir, sehingga mengganggu aspek pelaksanaanya.
"Kalau sudah di luar terjadi karena bencana alam, maka itu bukan kesalahan dari konsultan, kecuali jika ditemukan adanya kejanggalan dalam spesifikasi pekerjaan, dan ada putusan pengadilan, itu langsung tidak boleh mengerjakan Titi 2 Sicanang," ujarnya.
Sepanjang itu tidak terbukti, maka konsultan pengawas untuk proyek Titi 2 Sicanang tetap dapat melaksanakan kegiatan tersebut.
Pembangunan jembatan tersebut, katanya, dilakukan dengan anggaran multiyears atau tahun jamak dari APBD Kota Medan, yakni APBD tahun 2020 dan 2021.
Tahun lalu dari APBD 2020, yang sudah dipakai untuk pembangunan jembatan senilai Rp12 Miliar. Tahun ini kembali dianggarkan Rp9 Miliar. Jika anggaran tahun ini terpakai semua, maka total anggaran untuk membangun jembatan Sicanang memakan biaya hingga Rp21 miliar,” sebutnya.
Disebutkannya, dalam proses pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang itu, Dinas PU Kota Medan memang lebih mengedepankan kehati-hatian. Guna membuat perencanaan dan pembangunan yang lebih matang. Hal itu mengingat kondisi jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Sicanang Belawan tersebut sudah pernah ambruk hingga dua kali. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar