KETERSEDIAAN BAHAN POKOK AMAN SELAMA RAMADHAN DAN IDUL FITRI

 KEPALA Bidang Ketersediaan dan Distribusi Ir Lusyantini, MM (tengah) didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Muhamin Iskandar Damanik (kiri), dan Kepala Bidang Peternakan, Drh Yusranaria Panjaitan memberikan keterangan pers di Medan, Senin (12/4). Masyarakat diminta tidak panik membeli (panic buying) menghadapi bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, karena ketersediaan bahan pokok dalam kondisi aman.  Ist


MEDAN:  Ketersediaan bahan pokok aman selama Ramadhan dan Idul Fitri dalam kondisi aman. Karenanya, masyarakat diharapkan dapat menjalani ibadah suci itu dengan tenang. 

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Ketersediaan dan  Distribusi Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Sumut, Ir Lusyantini, MM kepada wartawan di Medan, Senin (12/4).

Dia berharap berharap masyarakat tetap tenang karena bahan pokok tersebut  karena harganya relatif stabil.

Menurut Lusy, beberapa komoditas pangan yang mengalami surplus (kelebihan) yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, minyak goreng dan gula pasir.

"Dengan surplus itu, kita berharap masyarakat dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang," kata Lucy didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Muhamin Iskandar Damanik, dan Kepala Bidang Peternakan, Drh. Yusranaria Panjaitan.

Lucy menyebutkan, untuk harga telur di pasar tradisional sudah turun sama seperti Lebaran tahun lalu, yakni berada pada kisaran Rp 1.200 -1.300 per butir, begitu juga ayam yang berada di kisaran Rp 33.000-34.000 per kg.  

"Naik dikit masih dalam tahap wajar, namun di tengah pandemi Covid-19 ini, daya beli masyarakat berkurang," katanya.


Surplus

Untuk jenis komoditas beras, jumlah stoknya mencapai 1.160.532 ton, dengan perkiraan kebutuhan 152.868. Dengan demikian terjadi surplus pada necara April 2021, yakni 1.007.664 ton.

Begitu juga dengan harga gula pasir  (56.495 ton, dan perkiraan kebutuhan 12.872 ton), daging sapi/kerbau (3.077 ton, dan perkiraan kebutuhan 1.186 ton), namn untuk harga cabai merah cenderung mengalami kenaikan, yakni di kisaran Rp 36.000 - Rp 37.000 karena kurangnya pasokan cabai merah dari petani akibat pengaruh cuaca ekstrem dan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Begitu juga halnya dengan harga daging sapi, meski surplus,  namun cenderung berfluktuasi yakni di kisaran Rp 125.000-Rp 126.000 per kg, yang terjadi karena meningkatnya permintaan mendekati puasa dan Idul Fitri.

Meski dihadapkan pada pandemi, dan adanya fluktuasi harga, Lucy mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying, karena hal itu dapat meningkatkan harga-harga komoditas, terutama saat Ramadhan maupun Hari Raya Idul Fitri nanti.  (erniyati)

Komentar