DPRK Aceh Besar Harapkan BBPJN II Bersinergis Antisipasi Banjir di Jalan Nasional

MEDAN, KILASBERITA


Jalan Nasional Aceh

DPRK Aceh Besar harapkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, khususnya Satuan Kerja (Satker) IV untuk terus bersinergis dengan dinas terkait di Pemprov Aceh, guna mengantisipasi dan mencegah banjir di ruas jalan di jalan nasional yang menghubungkan perbatasan di kedua provinsi. Hal itu disampaikan Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali kepada wartawan di Jantho, Aceh, belum lama ini.

Dia merespon surat DPRK Aceh Besar yang dilayangkan ke  Balai Pelaksana Jalan Nasional Regional I Provinsi Aceh terkait Permohonan Pelebaran Ruas Jalan Nasional Banda-Aceh Medan kilometer 23 sampai dengan 27 Kecamatan Indrapuri.

Surat dengan Nomor: 620/007 ditandatangani Ketua DPRK Aceh Iskandar Ali, ditujukan kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Regional Aceh di Banda Aceh tertanggal 20 Januari 2021 dengan tembusan Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Besar. 

                           
Iskandar Ali mengatakan, luas wilayah Kabupaten Aceh Besar terhubung oleh ruas jalan nasional dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya.

“Ada beberapa ruas jalan nasional menghubungkan ke ibu kota Aceh Besar namun kurang memadai karena peningkatan lalu lintas kendaraan yang semakin padat,” katanya.

Dalam hal ini DPRK menilai perlu pelebaran ruas jalan Nasional Banda Aceh-Medan pada kilometer 23 sampai dengan 27.

“Pelebaran ruas jalan nasional ini untuk kelancaran lalu lintas masyarakat dan akses ke Ibu kota kabupaten jadi lebih nyaman,” katanya.

“Semoga permohonan ini mendapat respon yang baik.”

Untuk memaksimalkan kinerja BBPJN I, Ali meminta BBPJN II, khususnya Satker IV yang tupoksinya meliputi pembangunan jalan nasional Medan-Aceh, terus bersinergis dan berkordinasi.

"Kita berharap sinergitas ini dapat mengantisipasi dan mencegah terulangnya musibah banjir di Aceh,"  kata Ali.

Semakin Parah

Belum lama ini, banjir telah merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dilaporkan semakin parah, bahkan jalan nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya di Kecamatan Lhoksukon tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan. 

Arus banjir luapan dari Krueng (Sungai) Peutoe di wilayah Lhoksukon mengalir cukup deras dari arah Selatan menuju Utara, yang melintasi kawasan ibukota Kecamatan Lhoksukon.

Air diperkirakan setinggi lutut orang dewasa atau 30-50 centimeter di ruas jalan nasional di pusat Kota Lhoksukon. Akibatnya, hanya kendaraan besar dan tinggi yang dapat melintasi, sedangkan kendaraan jenis sedan dan city car lainnya akan kandas.

Di sejumlah seperti di Kampung Baro, Lhoksukon, ketinggian air di halaman rumah warga mencapai 2,5 meter. Sedangkan di dalam rumah rata-rata 1 meter.

Termasuk Kantor Polsek Lhoksukon ikut tenggelam, hanya tersisa terlihat atap.

Kondisi terkini, titik pengungsian masyarakat masih tersebar, mulai dari rumah tetangga, saudara, serta tempat-tempat yang lebih tinggi. Bahkan di beberapa lokasi warga juga mulai membuka dapur umum ruas jalan.

Belum semua korban terdampak banjir di Lhoksukon telah menerima bantuan masa panik.(erniyati)

Komentar