MEDAN
Setelah dua tahun berjibaku ‘memburu’ dana hibah program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Juni lalu Kelompok Tani (Poktan) Teras Lestari Kelurahan Basilam Baru Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai, Riau itu akhirnya bisa sumringah.
Wali Kota Dumai, Paisal, langsung memimpin penanaman perdana kebun seluas 62,64 hektar milik 29 kepala keluarga itu. Lelaki 46 tahun ini ditemani Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), KH. Suher, Ketua DPD Apkasindo Dumai Abdul Kosim, Wakil Ketua DPD Apkasindo Dumai, Farwizal, dan tetamu lain.
Paisal nampak sumringah juga. Itulah makanya, walau matahari menyengat, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai ini tak perduli.
Senang dia menanam bibit varietas DXP 540 Pusat Penelitian Kelapa sawit (PPKS) Medan yang dibibitkan oleh PTPN V Sektor Tanah Putih itu.
“Saya berterima kasih kepada Apkasindo yang sudah membantu petani mendapatkan dana hibah ini. Untuk itu ke depan, saya masih sangat berharap, Apkasindo lebih maksimal lagi bersinergi dengan Pemerintah Kota Dumai terkait PSR, sebab potensinya sangat bagus,” kata Paisal saat didapuk memberikan sambutan.
Lelaki ini tak lupa meminta supaya semua yang hadir tetap menerapkan Protokol Kesehatan dengan maksimal.
Kepada petani, Paisal berharap supaya benar-benar serius menjalani profesinya sebagai petani sawit, agar kelak bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
KH. Suher kemudian cerita kalau perjuangan petani Poktan Teras Lestari demi mendapatkan dana PSR, cukup berliku dan panjang.
Tapi oleh koordinasi yang baik antara Poktan dengan Apkasindo Kota Dumai dan Disbun Kota Dumai, harapan 29 orang petani peserta PSR — dari yang rencana semula 40 orang anggota — akhirnya kesampaian.
“Kami sangat berterimakasih atas dukungan Pemerintah Kota Dumai hingga PSR perdana ini (pecah telur) terlaksana dengan baik,” ujarnya. (erniyati(
Komentar
Posting Komentar