Medan,
Sejumlah warga Jalan Cemara dan Yos Sudarso di Kecamatan Medan Barat mengeluhkan air PDAM yang terlihat keruh dan bau, sehingga mereka khawatir terserang penyakit.
"Kayak air limbah bau, kalau sudah seminggu di bak ada cacing kecil," kata Ria, warga Jl Yos Sudarso kepada wartawan, di Medan, Minggu (20/7).
Menurutnya, kondisi itu sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada perbaikan. Puncaknya, di lebaran haji tanggal 20 Juli subuh, air mendadak mati ketika warga mau sholat subuh.
Dijelaskan, keruhnya warna air diduga kuat terjadi karena PDAM Diski dan PDAM Martubunt masih menggunakan sumur bor.
Saat menyalakan kran air PDAM, warga mendapati air yang keluar sangat keruh dan berbau seperti selokan.
Menurut Ria, banyak warga yang kebingungan mencari air bersih. Padahal, air bersih sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan seperti mencuci, mandi, dan memasak.
Dijelaskan, warga mengetahui air PDAM keruh tersebut saat akan melakukan aktivitas di pagi hari. Lalu, mereka melapor ke pengurus.
"Baru ketahuan pagi karena ada laporan yang masuk," katanya.
Dirinya bersama warga lain berupaya menghubungi PDAM agar bisa mendatangkan tangki air bersih.
Lain halnya dengan Lela, warga Jl Cemara yang mengaku air PDAM di rumahnya sangat keruh dan berbau. Hal itu, ia ketahui sekitar pukul 05.00 WIB atau subuh saat akan mencuci pakaian.
Menurut Lela, ia kebingungan mencari air bersih untuk berbagai keperluan seperti mandi dan mencuci pakaian. Terutama, untuk membersihkan diri setelah buang air besar dan air kecil.
"Duh, nggak kebayang kalau sudah buang air besar atau kecil pakai air yang kotor, takut gatal," katanya.
Dia mengatakan, kalau untuk memasak, ia bisa menyiasati menggunakan air mineral. Sedangkan mencuci, bisa ia tunda meskipun harus kebingungan karena seragam anaknya yang akan digunakan Senin sudah direndam dan harus segera dibilas agar bisa digunakan ke sekolah. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar