KADIS PUPR DELISERDANG JANSO SIPAHUTAR PASTIKAN TIDAK ADA YANG RETAK PADA FONDASI JEMBATAN DI SEI SERUAI DI DESA SARI LABA JAHE, KECAMATAN BIRUBIRU






Kadis PUPR Deliserdang Janso Sipahutar (1 kiri) bersama Sekretaris Amat Ismail memastikan struktur pondasi tidak ada retak saat meninjau pembangunan Jembatan Sei Seruai di Birubiru, Senin (26/7).


MEDAN, 

Kadis PUPR Deliserdang Janso Sipahutar memastikan tidak ada  yang retak pada fondasi Jembatan sepanjang 42 meter di Sei Seruai di Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Birubiru, sebagaimana dilansir sejumlah media online. 

"Beberapa kali media online tayangkan berita namun sudah naik berita dulu baru minta konfirmasi. Setelah kita cek bersama tidak ada struktur pondasi yang retak, yang ada retak hanya tembok penahan tanah memasuki jembatan atau oprit," kata Janso didampingi Sekretaris PUPR Amat Ismail dan Kabid Peningkatan Jalan dan Jembatan Jhon Erikson Purba, Camat M Dani Mulyawan serta Kades Sari Laba Jahe Marim Sitepu di lokasi, Senin (26/7).

Ia juga merasa sedikit resah dengan pemberitaan pondasi retak di beberapa media online, sehingga dia menurunkan semua tim ke lokasi untuk memastikan benar atau tidak. Disebut pondasi struktur tidak boleh retak, kalau sampai retak kemungkinan ada yang menyalah atau tidak sesuai.

"Pantauan kita bersama hanya finishing di luar pondasi yang sedikit kurang rapi kerjaannya, dan yang retak diberitakan media itu hanya di finishing tembok penahan tanah di oprit (menghubungkan jalan raya dengan jembatan). Sudah saya perintahkan biar dirapikan sebelum dilakukan pembayaran 100 persen pekerjaan jembatan," kata dia.

Terkait adanya pemberitaan material diambil dari dasar sungai, ia juga memastikan hal itu tidak benar. Material di dasar sungai digunakan hanya untuk dudukan alat berat / crane. Tujuannya agar stabil saat pemasangan struktur rangka baja jembatan.

"Tidak ada material diambil dari sungai. Yang ada hanya penggunaan tapak crane untuk pemasangan besi struktur. Pekerjaan pondasi jembatan itu menggunakan ready mix untuk kontruksi, tidak bisa sembarangan," tandasnya.

Hal itu juga dibenarkan tokoh pemuda setempat bernama Airiel. Dia selalu memantau pekerjaan kontruksi jembatan tersebut. Disebut tidak benar material diambil dari dasar sungai untuk kontruksi jembatan.

"Tidak benar itu. Yang benar material digunakan untuk dudukan crane. Usai itu material dikembalikan ke posisi semula," tandas Airiel saat diwawancara di lokasi.

TERIMAKASIH BUPATI

Sementara tokoh masyarakat Birubiru, Ngenteng Ginting bersama lainnya berterimakasih kepada Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan bersama Wabup M Yusuf Siregar. Sebab telah merealisasikan pembangunan jembatan Sei Seruai yang merupakan penghubung Desa Birubiru dengan Desa Sari Laba Jahe.

"Terimakasih Pak Bupati H Ashari Tambunan dan Pak Wabup H Yusuf Siregar. Jembatan sudah dikerjakan selesai dengan baik. Kami berharap agar bapak segera meresmikan jembatan ini karena jembatan yang lama sudah tidak layak difungsikan. Semoga bapak sehat dan sukses selalu membangun Deliserdang agar semakin maju," kata Ginting diaminkan masyarakat lainnya. (erniyati)

Komentar