Asesmen Kompetensi Minimum Di SMA 3 Berjalan Lancar

 


Suasana kegiatan ASM di SMA3 Medan.


MEDAN (Kilasberita):  Kegiatan Asesmen Kompetensi Minimum  (ASM) yang digelar di SMA 3 Medan  di Jl Budi Kemasyarakatan No 3, Pulo Brayan Kota, Kec. Medan Barat, Kota Medan berjalan lancar. Para siswa terlihat antusiasi mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu.

"Kegiatan ini berjalan baik dan lancar dengan jumlah siswa sebanyak 45 orang," kata Kepala Sekolah SMA 3, Elfi Sahara kepada Kilasberita65 di ruangannya, Senin (27/9).

Menurut Elfi, untuk sesi pertama dan seterusnya yang mengikuti kegiatan sebanyak 45 orang, yang seluruhnya siswa kelas 11 dan didampingi para operator sekolah.

Seluruh siswa yang ikut kegiatan seluruhnya ditempatkan di lantai dua sekolah kita," sebut Elfi.

Dijelaskan, kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.

Menurut Elfi, kegiatan ASM ini seyogyanya digelar tahun 2020, namun karena masih dalam kondisi pandemi, baru dilaksanakan pada tahun 2021.

Adapun tujuan ASM ini, menurut Elfi, bukanlah sebagai pemeringkatan terhadap siswa, melainkan mengetahui sejauh mana mutu sekolah SMA3. "Nanti kementrian pendidikan akan memetakan apa kekurangan yang perlu diatasi, dst," katanya.

ASM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. 

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). 

Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. 


Ukur Kompetensi 


AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Sedangkan literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia. (erniyati)


Komentar