Hingga Juli 2021, Sumut Surplus Beras Hingga 359.851 Ton







MEDAN (Kilasberita): Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (TPH Sumut) mengungkapkan hingga Juli 2021 sejumlah tanaman pangan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami surplus.

“Untuk di Sumut hingga Juli 2021 kita mengalami surplus beras. Tercatat beras di 2021 ini surplus hingga 359.851 ton dari kebutuhan kita setiap tahunnya ada 1.092.419 ton. Sedangkan produksi beras kita ada sebanyak 1.452.270 ton,” kata Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Baharuddin Siregar (foto) pada Rabu (15/9 ) petang.

Tak hanya beras, komoditi jagung tahun 2021 juga mengalami surplus sebanyak 11.789 ton dari produksi jagung 974.957 ton sedangkan kebutuhan di Sumut hanya 963.168 ton. Sama halnya dengan komoditi cabai merah yang mengalami surplus sebanyak 40.001 ton dari produksi hingga Juli 2021 ada sebanyak 115.019 ton sedangkan untuk kebutuhan di Sumut hanya 75.018 ton.

“Begitu juga dengan nilai ekspor tanaman pangan dan sayur dari Sumut juga meningkat. Dari sub sektor hortikultura jumlah ekspor kita di semester I tahun 2020 hanya Rp99,9 miliar lebih nah di semester I 2021 ini mencapai Rp149 miliar lebih atau naik 49,37%. Kalau dari Sub Sektor Tanaman Pangan juga naik 204,03% yakni dari Rp18 miliar lebih di semester I 2020, kini meningkat di semester I 2021 menjadi Rp56 miliar lebih,” ungkapnya.

Maka untuk stok kebutuhan pangan sangat cukup hingga akhir tahun. Bahkan Baharuddin bersyukur tahun ini Provinsi Sumut mendapatkan TPID Award yang diserahkan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kemarin.

“Maka saat ini yang perlu kita jaga adalah kestabilan harga. Kalau dari kami tentunya menjaga produksi tanaman agar tetap memiliki ketersediaan stok,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau dan mengajak petani di Sumut mulai bertanam di musim hujan yang terjadi di bulan ini. Diharapkan petani memanfaatkan musim hujan untuk menanam tanamanan pangan terutama padi. Sehingga stok atau ketersediaan tanaman pangan menjelang hari besar keagamaan aman dan terpenuhi dan tidak menyebabkan lonjakan harga pangan.

“Ayo bertanam. Musim hujan ini tentunya air cukup berlimpah untuk kebutuhan tanaman kita khususnya petani tanaman pangan,” ajaknya.

Di Sumut sendiri saat ini, sedang masa panen dan masa tanam. Sebagian yang sudah panen tersebut, di musim hujan sebaiknya dipacu untuk bertanam kembali. Karena sebagian daerah di Indonesia bagian timur banyak daerah yang mengalami kemarau.

“Seperti biasa sudah bisa petani kita untuk membersihkan aliran-aliran air dan menyiapkan irigasi, menyiapkan pompanisasi. Pembersihan gotong royong seperti parit. Lalu apa masalah yang menyebabkan tidak panen agar terus diperbaiki. Dan, ini terus kita imbau pada petani kita,” pungkasnya. (Erniyati)






Komentar