Medan,
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Drs. Misno Adisyah Putra merasa prihatin terhadap kondisi jalan yang rusak parah di Jalan Gempolan sepanjang 2,5 kilometer tepatnya mulai dari jalan besar simpang Desa Pon menuju Desa Bakaran Batu (Kelapa Tinggi) Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
Diketahui, jalan rusak tersebut merupakan jalan utama menuju ibu kota kabupaten (Kecamatan Sei Rampah) dan merupakan jalan sentra produksi para petani dan para pedagang. Misno menyampaikan hal ini harus menjadi perhatian bersama, khususnya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai karena jalan tersebut merupakan kewenangan pemerintah kabupaten.
"Masyarakat tentunya merasa terganggu akibat jalan yang rusak parah. Sudah ada upaya berulang kali warga mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai agar jalan tersebut diperbaiki namun hingga saat ini belum juga direalisasikan.” ujarnya, di Medan, Minggu (19/09/2021).
Sebelumnya, sambung Anggota DPRD Dapil Sumut IV itu, bahwa perbaikan jalan tersebut sudah pernah diusulkan untuk ditampung pada APBD Provinsi Sumut, namun setelah diklarifikasi ternyata jalan tersebut bukan kewenangan provinsi. Hal inilah yang dinilai menjadi kendala.
Oleh karena itu, Misno yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut itu menyebutkan bahwa ia sudah berkomunikasi dengan kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Serdang Bedagai, Johan Sinaga terkait perkembangan usulan perbaikan jalan tersebut. Diperoleh keterangan bahwa usulan perbaikan jalan sudah diteruskan ke pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk dianggarkan dan ditampung di RAPBD 2022.
“Berdasarkan katerangan dan data yang disampaikan (Dinas PU Bina Marga) ada 6 titik ruas jalan rusak yang sudah diusulkan dan agar ditampung melalui dana DAK di RAPBD 2022, diantaranya jalan Sialang Buah - Pematang Kuala, Kuta Baru - Tebing Tinggi, Simpang Melati - Simpang Karang Anyar, Bandar Bejambu - Simalas, Desa Pon - jl. Gempolan Bakaran Batu ( Kelapa Tinggi), Simpang Bengkel- Pematang Tatal batas Pantai Cermin.” terangnya.
“Ya, semoga bisa segera direalisasikan sesuai dengan rencana yang sudah ada, sehingga tidak menghambat aktivitas masyarakat.” pungkasnya. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar