MEDAN (Kilasberita): Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah alias Ijeck mengaku kecewa dengan kinerja sejumlah Kepala Dinas (Kadis) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Ia kesal lantaran ada kadis yang lebih sering mencari muka ketimbang bekerja.
"Banyak yang masih bukan memprioritaskan bekerja, tapi prioritas mencari muka pimpinan," ucapnya saat rapat bersama Gubsu, Edy Rahmayadi Senin (1/11) lalu.
Diketahui, Ijeck awalnya menyampaikan target pembangunan yang belum sesuai harapan. Ia kemudian meminta Gubsu untuk melakukan evaluasi secara tegas kepada para kadis.
"Semuanya ini berpulang kembali kepada personelnya. Orang orang yang ditempatkan, pimpinan OPD dan kepala biro di jajaran Pemprov Sumut. Juga hasil seleksi dan pilIhan gubernur saat ini yaitu pak Edy. Menurut saya pak berulang kali ini saya sampaikan juga ini harus ada tindakan tegas. Harus ada tindakan tegas, berdasarkan penilaian kinerja. Tidak berdasarkan hubungan emosional," katanya, seperti yang dikutip Indozone, Kamis (4/11/2021).
Selain itu, ia menilai Kadis dan OPD dalam bekerja masih berjalan sendiri-sendiri alias belum terintegrasi satu sama lainnya.
"Kita tidak mau pembangunan ini terhambat karena ketidakmampuan pimpinan OPD. Makanya saya sampaikan kemarin itu, harus dievaluasi juga. Tidak bisa OPD berjalan sendiri-sendiri untuk membangun. Kita harus terintegrasi dan harus bersama sama," ucapnya di Lantai II kantor Gubernur, Jalan Diponegoro, Medan.
Ia kemudian menyebut dua nama kadis, yaitu Kadis Perikanan dan Kelautan, Mulyadi Simatupang serta Kadis Pertanian, Bahruddin Siregar. Ia menyinggung soal dua kadis itu tidak hadir saat dirinya mewakili Edy dalam suatu acara.
"Berulang kali pada saat saya hadir di acara-acara, saya sebagai Wakil Gubernur, saya wakil, bukan gubernur, tetap seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, matahari itu satu, tapi saya menghadiri acara apa pun mewakili Gubernur dan mewakili pemerintah Sumatera Utara," tuturnya.
Oleh karena itu ia meminta para pejabat di lingkungan Pemprov Sumut aga lebih beretika.
"Mohon Bapak-bapak Eselon 2, ada etika juga. Kalau ada waktu, hadirilah itu, jangan selalu kabid yang hadir. Tidak apa-apa bagi saya, tapi saya hadir mewakili Gubernur. Ini harus dievaluasi, Pak," pungkasnya. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar