MEDAN - Warga Jalan P Sinabang Lingkungan 8 Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan mengeluhkan permasalahan banjir pasang air laut atau banjir Rob yang kerap terjadi di sekitar lingkungannya.
Warga bernama Farida ini menyampaikan permasalahan banjir menyebabkan banyak sampah berserakan di sekitar pemukiman warga.
"Kondisi banjir sangat menggangu aktivitas warga dan kerap masuk ke rumah. Sedangkan sarana dan prasarana tempat sampah yang minim mengakibatkan sampah berserak dan selalu terlambat diangkut," ujar Farida saat menghadiri reses Anggota DPRD Medan Abdul Rani, Minggu (19/12/2021).
Dikatakan Farida, warga Medan Belawan sudah berulang kali mencoba mengadukan hal tersebut kepada Pemerintah Kota Medan. Namun, kata dia, tak kunjung mendapatkan respon dari pejabat setempat.
"Kami berharap anggota dewan bapak Abdul Rani agar dapat memfasilitasi keluhan warga ke Pemko Medan guna percepatan penanganan banjir di sini, juga perbaikan infrastruktur penanganan sampah," katanya.
Warga lainnya, Sri Herawati meminta kepada Pemko Medan agar Jembatan Titi 2 Sicanang dapat secepatnya diperbaiki. Herawati mengaku banyak akses perekonomian terhambat karena lamanya proses pembangunan.
"Sehingga aktivitas masyarakat semakin lancar. Kami melihat pembangunan di kawasan Medan Utara terkesan lambat. Jangan lah diskriminasi dari Pemko Medan apalagi terkait pembangunan infrastruktur," katanya.
Ia juga mengatakan, ada banyak warga Belawan yang pengangguran tidak diberdayakan pihak pengusaha di Belawan.
“Banyak pabrik di daerah kami ini tetapi tidak ada niat memberdayakan anak-anak kami dipekerjakan. Yang dipekerjakan justru orang dari daerah lain,” keluhnya.
Warga lainnya, Famli mengeluhkan maraknya aksi kriminal di wilayah Medan Belawan. Ia menuturkan masyarakat sangat resah dengan tindak kriminal di kawasan Medan Belawan.
"Ini butuh penanganan serius dari aparat hukum. Karena kriminal dan kekerasan di sini sudah melebihi batas normal," ucapnya.
Warga Jalan Chaidir Lingkungan 6 Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Henni Hartati mengadukan terkait kondisi banjir yang berlarut larut. Henni mengajurkan agar dibuatkan pintu air di lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan agar air dapat dialihkan kesana.
"Begitu jugabanyaknya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang rusak sehingga lingkungan gelap gulita. Kondisi tersebut kerap menimbulkan rawan tindak kejahatan," katanya.
Henni juga mengatakan, ada banyak warga Lansia yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) padahal dalam kondisi tidak beruntung.
"Drainase di sekitar pasar 3 yang banyak dipadati sampah. Parit menjadi dangkal sehingga tidak sanggup menampung debit air apalagi hujan dan akhirnya meluber membanjiri rumah penduduk," tuturnya.
Ia meminta agar dibuat drainase di Gang Taruna lingkungan 9 Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, sehingga air dapat mengalir sempurna tidak lagi membanjiri rumah warga.
"Saran satu-satunya adalah dibuat drainase untuk mengurangi air yang tumpah ke jalan dan masuk ke rumah warga," katanya.
Menyahuti aspirasi warga, anggota DPRD Abdul Rani menyampaikan bahwa seluruh keluhan warga akan ditabulasi dan diteruskan ke Pemko Medan. Aspirasi secara resmi disampaikan melalui rapat paripurna. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar