RSUD AMRI TAMBUNAN DISOROT SOAL LAYANAN TELEMEDICINE COVID-19 BERBAYAR

 


RSUD Amri Tambunan, dr Hanif Fahri SpKJ. Foto istimewa


MEDAN (Kilasberita): RSUD Amri Tambunan di Deli Serdang mendapat sorotan terkait layanan Telemedicine Covid-19 berbayar.

Merespon ini, Direktur RSUD Amri Tambunan, dr Hanif Fahri SpKJ (foto) terkesan jengkel dengan pemberitaan tersebut.

Melaui pesan singkat, Hanif meminta semua pihak berkordinasi agar pemberitaanya berimbang.

Hanief terlihat kesal dengan berita di media massa, dan menyebut hal itu perlu dikonsultasikan, termasuk dengan dokter jiwa.

Namun, Hanif tak terima. Dia mengaku sudah terkenal setelah diberitakan. Bahkan Hanif mengaku sejumlah stasiun televisi akan mewawancarai dirinya.

"Hari ini sudah 10 pejabat Kemenkes dan Satgas telpon aku. Terkenal aku bro. Trims kali ah, Jarang-jarang ini," katanya.

Tak sedikit masyarakat yang menilai bahwa program ini sebagai ajang bisnis, untuk meraup keuntungan dari masyarakat di tengah pandemi Covid-19

Lantaran mendapat sorotan dari masyarakat dan mencuat dugaan bisnis kesehatan di masa pandemi, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan ikut angkat bicara.

Bahkan, Bupati Deliserdang kecolongan dengan aturan berbayar ini. Ashari Tambunan mengaku baru tahu anak buahnya membuat kebijakan tarif untuk layanan pasien Covid-19.

Ashari Tambunan mengatakan, memang dia tahu ada program Telemedicine untuk pasien Covid-19. Namun Ashari Tambunan menegaskan, bahwa program ini tidak berbayar. 

Sebab, program ini sama dengan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). (erniyati)

Komentar