Kepsek Mudahan Rambe.
Medan
Telkom University memberikan pelatihan pada guru-guru di SMK II Medan terkait penerimaan PPDB di SMK Medan.
Kegiatan ini berlangsung karena Telkom University sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengabdian pada masyarakat.
Dan hal inilah yang melandasi oleh sejumlah Dosen dari Program Studi Digital Public Relation, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, melatih kemahiran marketing para guru di SMK Telkom II Medan.
Koordinator prograi pihak Telkom University, Martha Tri Lestari menjelaskan, hadirnya perguruan tinggi memang diperuntukkan bagi masyarakat, terutama dalam hal literasi dan pendidikan.
“Tema marketing dipilih karena relevan dengan kondisi saat ini, sekaligus diperlukan bagi insan akademis di lingkungan SMK Telkom ini, harapannya ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat” terangnya.
Adapun pendampingan literasi digital marketing ini terhadap para guru SMK II Medan ini, merupakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat Telkom University dalam rangka menyambut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK Telkom 2 Medan.
Turut hadir dalam acara tersebut, dua pembicara dari dosen Universtas Telkom, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Dini Salmiyah Fithrah Ali dan Tita Melia Milyane.
Dini menyebutkan beberapa Seaching Phase yang bisa digunakan untuk menarik khalayak di media, di antaranya berkonten untuk menunggu momentum, menciptakan konten yang menarik, serta melakukan storytelling.
“Memasarkan apapun agar efektif dan menarik, perlu keahlian bercerita atau storytelling, tepat menentukan waktu, dan perlu memahami momentum” jelas Dini.
Materi yang dibawakan oleh Dini, diakhiri dengan beberapa pertanyaan seputar marketer.
Salah satunya yaitu upaya yang harus dilakukan agar mempunyai keberanian lebih dalam mempromsikan. Lalu materi berikutnya membahas mengenai analisis SWOT yang disampaikan secara langsung oleh Tita Melia.
Tita dalam paparannya mengatakan, mengenai rencana strategi pemasaran digital.
Salah satunya dengan memaparkan tujuan dari analisis strategi SWOT, di mana strategi itu mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mengurangi ancaman dan membangun peluang-peluang di masa depan.
Tim dosen dari kampus yang berada di Bandung tersebut, juga memberikan cara untuk membuat analisis.
Analisis cara ini terdiri dua langkah, pertama; perhatikan visi dan misi sekolah, lalu menguraikan apa saja yang ada di empat komponen utama analisis (strength, weakness, opportunities dan threats).
“Kedua, setelah menguraikan dari ke empat faktor tersebut, barulah membuat strategi berdasarkan matriks strategi” pungkas Tita. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar