Mentan Ajak Petani Milenial Medan Bangun Sektor Pertanian

 


Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Ir Jonni Akim Purba


MEDAN (Kilasberita): Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong ribuan petani milenial di Kota Medan untuk membangun sektor pertanian secara masif dan berkelanjutan.

Bagi Mentan, bertani adalah kemanusiaan yang tidak boleh terhalang oleh kondisi apapun. Termasuk ancaman krisis global yang melanda semua negara di dunia. Apalagi, menurut Mentan, pertanian merupakan salah satu sektor penguat dalam mengokohkan kedaulatan negara dimana hanya pertanian yang tumbuh positif di saat sektor lainya melemah.

"Petani milenial harus mampu menjadi pilar utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan modern. Mengapa demikian, sebab pangan di dunia itu sangat dibutuhkan," ujar Mentan dalam pertemuan penyuluh dan petani di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara, Minggu (23/10).

Hadir di sana  Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Ir Jonni Akim Purba dan para pejabat lainnya. 

Mentan mengatakan, kondisi dunia saat ini dalam pusaran trubulensi yang sangat dahsyat mengingat perubahan cuaca ekstrem dan gejolak politik dunia kian memanas. Bahkan ketegangan politik yang terjadi bisa memicu kelaparan akibat kurangnya pasokan makanan.

"Hari ini, besok dan tahun depan, dunia tidak lagi baik baik saja. Dunia baru saja diserang Covid-19 yang mengakibatkan semua ekosistem perdagangan terganggu. Dunia juga menghadapi pemanasan global dan perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina.

"Tapi alhamdulillah Indonesia baik baik saja karena ada pertanian yang menjaganya," ujar Mentan Syahrul.

Menurut Mentan, semua kondisi buruk itu mampu dilalui dengan baik kalau petani milenial Indonesia bersatu dan meningkatkan skala produktivitas. Sementara itu, berdasarkan data BPS, stok beras nasional tahun ini mencapai 10,2 juta ton dan masih akan bertambah seiring panen raya di sejumlah sentra yang terus berlangsung.

"Hari ini, overstock dari pangan kita masih tersimpan 10,2 juta ton. Kalau sampai pada saatnya terjadi krisis dan kekurangan yang luar biasa karena alam tidak bersahabat, jangan lupa ada 5 juta hektare pohon sagu kita untuk menjadi cadangan. Insya Allah atas kerja sama semua pihak, maka makanan untuk bangsa tetap terjaga dengan baik," kata Mentan Syahrul. (erniyati)


Komentar