BASKAMI KESAL, TRUK LEBIHI MUATAN LINTASI JALAN DI LANGKAT



Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting menyambangi proyek peningkatan struktur jalan, Kuala - Simpang Marike, Langkat, Jumat (11/11/2022).


MEDAN (KILASBERITA65):  Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting kesal setelah menyaksikan truk-truk bertonase tinggi terlihat masih melintasi jalan di Langkat, sehingga dikhawatirkan merusakan infrastruktur itu. 

"Saya berharap kita menindak bagi kendaraan-kendaraan kelebihan muatan yang menjadi penyebab rusaknya jalan kita di Sumut ini, termasuk Langkat," katanya. 

Hal ini ditegaskan Baskami tatkala menyambangi proyek peningkatan struktur jalan, Kuala - Simpang Marike, Langkat, Jumat (11/11/2022). 

Hadir mendampingi Baskami Kepala UPT Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Binjai, Erlinda Siregar. Manager Teknik Sumber Mitra Jaya (SMJ), dan Bertua Sirait selaku Kontraktor. serta Camat, Kecamatan Kuala, Langkat, Imanta SE. 

Baskami kesal karena hingga ini masih banyak kendaraan yang melebihi ukuran dan muatan, lalu lalang yang disinyalir merusak struktur jalan di Sumatera Utara. 

Kepada awak media, Baskami meminta pihak terkait, baik Pemprovsu, Dinas Perhubungan, Polda Sumut untuk menindak tegas kendaraan yang tergolong over dimention dan over load (ODOL). 

"Saya berharap kita menindak bagi kendaraan-kendaraan kelebihan muatan yang menjadi penyebab rusaknya jalan kita di Sumut ini, termasuk Langkat," katanya. 

Menurut Baskami, pemerintah provinsi saat ini sedang giat melakukan peningkatan infrastruktur berupa jalan, jembatan, drainase di seantero Sumut yang ditopang anggaran Rp 2,7 triliun dengan pembiayaan tahun jamak. 

"Hal ini menjadi percuma, bila masih banyak truk yang muatannya melebihi kapasitas jalan, melintasi jalan yang telah kita perbaiki menggunakan uang rakyat," jelasnya. 

Baskami mengingatkan tanggung jawab para pebisnis dan perusahaan yang menggunakan truk serta kontainer sebagai alat angkutannya. 

Menurutnya, sudah ada regulasi yang mengatur baik dari Kemenhub dan daerah terkait penggunaan jalan tersebut. 

"Pemerintah telah menetapkan batas muatan berdasarkan kelas jalan. Kalau perlu ada zonasi khusus industri dan tambang," jelasnya. 

Baskami meminta semua pihak menyadari tugas dan tanggung jawabnya.  "Saya minta itu dipatuhi, jangan hanya menikmati akses yang dibuat oleh negara, namun tidak bertanggung jawab," jelasnya. 

Dikatakannya, kendaraan yang kelebihan muatan itu, juga rentan menyebabkan kecelakaan bagi pengguna jalan lainnya. 

"Ada yang sampai muatannya 40 ton, saya kira itu sudah melebihi kapasitas. Ayo masyarakat, juga saya minta awasi infrastruktur negara di sekitar kita," jelasnya. 

Akses Utama

Manajer Teknik SMJ, Bertua Sirait mengatakan, jalan Kuala hingga Simpang Marike, merupakan akses utama sumber Galian C yang ada di Sei Wampu. 

Menurutnya, kendaraan yang melintas, hendaknya tidak melebihi muatan yang telah diatur oleh pemerintah. 

"Sumber material dari daerah Sumbagut, salah satunya dari daerah ini (Sungai Wampu, Langkat). Sehingga banyak kendaraan yang melebihi daya dukung jalan kita," jelasnya. 

Bertua berharap seluruh stakeholder, memberikan  batasan maupun regulasi untuk pengguna jalan, sehingga ketahanan jalan dapat dimaksimalkan. 

 "Seperti yang Bapak Ketua DPRD Sumut sampaikan, mesti ada regulasi yang membatasi sehingga umur rencana penggunaan jalan kita sesuai standar, minimal sepuluh tahun," jelasnya. 

Selesai Pekan Pertama Desember

Manajer Teknik SMJ, Bertua Sirait mengatakan pengerjaan ruas Kuala - Simpang Marike sepanjang 3,21 Kilometer merupakan bagain proyek peningkatan struktur jalan provinsi di Kabupaten Langkat.  

Bertua mengatakan, kondisi jalan pada kawasan tersebut sudah rusak parah. Ditambah kondisi cuaca yang tidak menentu pada musim penghujan. 

Kendati demikian, Bertua Optimistis proyek tersebut berjalan sesuai rencana. "Pekerjaan base A hingga hari ini sudah sepanjang 1,2 kilometer atau 33 persen. Kami opitimistis proyek ini selesai di minggu pertama Desember," jelasnya. 

Sementara itu, Camat Kuala Langkat, Imanta SE , mengatakan, harapan masyarakat agar kendaraan yang melintas, disesuaikan dengan kemampuan kapasitas jalan. 

"Masyarakat sama sekali tidak terganggu dengan adanya usaha Galian C itu, namun meminta agar kendaraan yang membawa galian itu disesuaikan tonasenya dengan kemampuan jalan kita," jelasnya. 

Imanta, berharap ke depan, bila proyek tersebut telah rampung, seluruh elemen menjaga infratruktur provinsi tersebut.  "Kami meminta agar seluruhnya dapat menjaga jalan kita dan terimakasih atas kepedulian Bapak Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting," pungkasnya.  (erniyati)


Komentar