WARGA MARELAN SESALKAN 4 TITI YANG BELUM DIHANCURKAN

 


MEDAN:

Warga Lingkungan 31 Kebun Bundar, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan menyesalkan proyek pengorekan 4 titi di kawasan itu, yang hingga kini belum dihancurkan, sebagaimana tuntutan masyarakat setempat,

Rasa sesal ini dilontarkan warga saat menggelar aksi unjukrasa, Rabu di Rengas Pulau.

Aksi penuntutan itu dilakukan lantaran warga kesal terhadap proyek yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) pilih kasih, Rabu (28/12).

Dari pantauan, terlihat warga yang membawa karton bertuliskan "PU Pengecut Tidak Berani Temui Warga Lingkungan 31",  berteriak meminta bongkar titi tersebut yang dianggap pilih kasih.

"Bongkar.. bongkar.. bongkar..bongkar jangan pilih kasih," teriak warga.

Seorang warga terlihat membawa poster bertuliskan, " Kami Warga minta pembongkaran titi yang belum dibongkar (harus adil dan merata). Penambalan aspal yang hancur akibat proyek drainase. Selama proyek berjalan, warga minta Armada Penyiraman debu. Dan, bertuliskan "Tolong bersikap adil, PU terkesan pilih kasih.

Anton Sinaga selaku staf PU bidang drainase mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan pemilik gudang yang berada di lingkungan 30, Rengas Pulau.

"Kami (staf bidang drainase) sudah berbicara dengan pemilik gudang. Lantas, pemilik gudang mengatakan tidak mengizinkan titi miliknya yang berada di tanah PU jangan dibongkar. Pemilik gudang tersebut menelepon pengawasnya," kata Anton Sinaga.

Catur M.S selaku Lurah Rengas Pulau Catur MS mengatakan keluhan masyarakat pasti diterima. "Pasti kita terima dan akan ditindaklanjuti," katanya.(tim)

Komentar