KOLAM SRI DELI DIDUGA DIKOMERSILKAN











KANTIN komersial yang terletak di sisi depan Kolam Sri Deli. Foto Kilasberita65


MEDAN (Kilasberita): Kolam Sri Deli yang jadi tempat hiburan warga Kota Medan dikabarkan telah dikomersilkan oleh segelintir oknum yang ingin mencari keuntungan pribadi maupun kelompok.

Informasi yang dihimpun di Medan, Rabu (4/1) menyebutkan, ada kantin yang berada di sisi sisi pintu masuk kolam yang dibangun tahun 1924 itu, yang menawarkan makanan dan minuman, namun diketahui harganya tergolong tidak wajar. 

Sejumlah warga yang diihubungi di sana mengatakan, pihaknya melihat untuk harga makanan dan minuman dinaikkan secara sepihak oleh oknum pegawai honor Dinas Kebersihan dan Pertamanan berinisial B.

Beberapa warga dan konsumen yang sering makan di Kolam Sri Deli mengeluhkan kenaikan harga yang tidak lazim. 

"Belum lagi saya dengar ada setoran uang listrik, uang air dll yang setiap periodik diserahkan ke oknum pegawai honor B, yang diduga disetorkan untuk atasannya," kata seorang warga.

Praktik ini disebut-sebut sudah berlangsung lama, namun hingga kini tidak ada tindakan dari Pemko Medan.

Menyikapi itu,  Ketua Umum Lembaga Pemantau Pemilu dan Pemerintahan Sumatera Utara (LP3SU) Salfimi Umar terkejut dengan beroperasinya kantin yang dikordinir oleh pihak tertentu di Kolam Sri Deli.

"Apalagi kemudian ada oknum yang menjual makanan dan minuman dengan harga yang tidak lazim," ujarnya.

Faisal menyebutkan, dari taman yang ada di Kota Medan, tidak ada satupun yang diperkenankan untuk mengoperasikan kantin, untuk tujuan komersial. "Kita harap ini ditindaklanjuti, dan tindak tegas siapapun oknumnya yang ingin mengomersialkan Kolam Deli Deli," ujarnya.

Dia menyebutkan, komersialisasi Kolam Sri Deli jelas menyalah, apalagi sarana dan prasarana yang digunakan merupakan milik negara, dalam kaitan ini Pemko Medan.

"Ini harus diusut, masa inventaris kantor di Kolam Sri digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok," ujarnya.

Hal ini lanjut Faisal akan menciderai nilai sejarah Kolam Sri Deli yang dibangun pada 1924 atas perintah Sultan Amaludin Sani Perkasa Alamsyah, Sultan Deli sendiri.

Taman Sri Deli seluas 14.884 m2 itu. dulunya merupakan tepat bersantainya Sultan Amaludin Sani Perkasa Alamsyah beserta keluarga.

Taman ini dibangun oleh arsitek berkebangsaan Italia dengan menerapkan perpaduan arsitektur Turki, India dan Mesir.

Menurut catatan ahli sejarah Ichwan Azhari, taman tersebut merupakan karya arsitek berkelas dunia pada zamannya. Ichwan juga menilai taman ini memperlihatkan karakter internasional Kota Medan sejak zaman dulu. Bahkan berdasarkan landscape -nya atau pembangunan awalnya, taman tersebut sangat indah.

"Pada saat dibangun, taman tersebut dibangun secara satu kesatuan dengan perumahan keluarga dan kerabat kesultanan Deli yang berada di bagian depannya," papar Kepala Pusis UNIMED, itu.

Sama seperti fungsinya dulu, kini Taman Sri Deli, Medan juga difungsikan sebagai taman kota yang dibuka untuk umum. Lokasinya yang sangat strategis karena berdekatan dengan Mesjid Raya Medan dan Istana Maimun membuatnya sebagai salah satu destinasi wisata kota yang banyak dikunjungi warga Kota Medan, wisatawan lokal dan wisatawan asing. (tim)


Komentar