PARA jamaah dan pengurus Majelis Dzikir Al-Fatih berfoto bersama usai Dzikir Akbar di Masjid Jamik, Jl Pinang Baris Medan, Jumat (6/1).
MEDAN
Orang yang mulia di hadapan Allah SWT adalah mereka hamba-hamba-NYA yang senantiasa bersyukur dan memohon ampun atas dosa-dosa yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.
"Kita tidak tahu sampai kapan hidup di dunia ini, karenanya senantiasa panjatkan rasa syukur yang atas berbagai nikmat yang diberikan dan selalulah memohon ampun," kata ustad H Zulkarnaen, S. Ag S. Pdi, M.Pdi dalam acara Dzikir Akbar di Masjid Jamik, Jl Pinang Baris Medan, Jumat (6/1).
Acara yang dipadati jemaah kaum ibu dan digelar Majelis Dzikir Al-Fatih itu dihadiri Sekretaris majelis H Isma Padli A. Pulungan S.Ag SH MH, Bendahara Arby Sikumbang SH, advokat senior Benny Hasrul Harahap, SH, MH, yang juga Pembina Majelis Dzkkir Al Fatih.
Kemudian hadir senior partai Golkar Abdul Syukur Suruanta Sembiring, Camat Medan Sunggal T. Chairuniza, S.Sos, M.AP, tokoh masyarakat Dr Abdianto, SE, Msi, Wakil Ketua Al Washliyah PC Medan Sunggal Joko Guruh Syahputra, SE, dan tokoh Pemuda Kota Medan Heru.
Bertemakan "Menjemput Hati Dari Sang Pemilik Hati", almukarom H Zulkarnaen, salah satu jalan untuk memohon ampunan-Nya adalah istighfar, atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, sehingga kembali kepada fitrah kemanusiaan.
"Dosa-dosa yang dilakukan bisa saja terjadi karena kurangnya ilmu yang dilatarbelakangi kemalasan menuntut ilmu, sehingga diri diliputi dengan kebodohan," ujarnya.
Terkadang seseorang juga terlalu berlebih-lebihan dalam suatu perkara, sehingga mengabaikan amal lainnya. Misalnya, seseorang berlebih-lebihan dalam menggunakan waktunya sehari-hari untuk beribadah dan iktikaf di masjid, sementara anak dan istinya ditelantarkan.
"Untuk itu, sebagai hamba-NYA yang lemah, teruslah memohon ampun kepada Allah dari setiap kesalahan yang telah diperbuat," ujarnya,
Selain itu, sebagai hamba-NYA, senantiasalah memanjatkan syukur atas berbagai nikmat yang telah diberikan, termasuk nikmat Islam, rezeki dll. "Allah memulaikan orang yang selalu memanjatkan rasa syukur," katanya.
Acara berlangsung tertib dan haru, dan dirangkai dengan sholat Jumat bagi jamaah pria.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Dzikir Al-Fatih H Isma Padli A. Pulungan S.Ag SH MH, menyebutkan, dzikir akbar dilakukan secara periodik ini di masjid berbeda ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antar jemaah.
"Selain itu, kita berharap jemaah dapat saling bertukar pikiran untuk menambah wawasan agama Islam," pungkas mantan anggota DPRD Sumut dari fraksi Golkar ini. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar