Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit MKes
Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit MKes mengatakan, hampir 70% kasus kanker ditemukan saat sudah stadium lanjut.
“Padahal apabila didiagnosis lebih awal, pasien bisa bertahan hidup lebih lama dibanding yang terlambat didiagnosis kanker ,” ujarnya pada Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur di Medan, Sabtu (4/2/202).
Selain itu, lanjutnya, biaya penanganan penyakit kanker sangat mahal. Penanganan kanker tahun 2021 dan 2022 di Indonesia memakan biaya sebesar Rp 3,5 triliun.
Dikatakan, Pemerintah Propinsi Sumut memiliki berbagai program pencegahan dan pengendalian kanker pada tahun 2022. Di antaranya melakukan deteksi dini kanker di kabupaten/kota serta memberikan pelatihan deteksi dini kanker di kabupaten/kota.
”Kampanye kanker ini akan terus digalakkan sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini,” tegasnya menutup.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi di dunia per tahun 2021, dengan rasio kasus baru yang mencapai 12% dalam satu tahun.
Di Indonesia, jumlah pasien dan kasus meninggal pada kanker payudara merupakan yang paling banyak dibanding jenis kanker yang lain, yang 70% di antaranya kasus dalam stadium lanjut.
Untuk itu amat penting dilakukannya deteksi dini kanker payudara, agar dapat dilakukan pengobatan lebih dini sehingga tingkat kesembuhan akan jauh lebih tinggi hingga 90%.
Ahli Onkologi dan Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr. Walta Gautama mengemukakan pentingnya melakukan SADARI, sebuah langkah-langkah pendeteksi dini kanker payudara, dengan cara ‘Periksa Payudara Sendiri’ (erniyati)
Komentar
Posting Komentar