“Ini bentuk perhatian kepada warga untuk secara sukarela mendonorkan darahnya, agar dapat menyelamatkan orang lain yang sangat membutuhkan darah,” kata Hj Lydia, bacaleg No urut 2 ini.
Hadir di acara tersebut, Ketua FKMKTT Aprizal, Wakil Budi, Sekretaris Awaluddin Lubis, Bendahara Rifki Can, Ketua PMI Medan Maulana Yokaika, dan jajaran sejumlah pengurus, termasuk Lora Tourisia Harefa mewakili pengurus perempuan DPC Hanura, mewakili Kalbe Farma, Kepling XI Ir Anasrul Fahri, tokoh masyarakat, bakal calon (balon) Partai Hanura DPRD Sumut Dapil 1 No urut 2, Dra Hj Lidya Meril, dan masyarakat yang antusias menghadiri acara tersebut.
Menurut Sekretaris FKMKTT, Awaluddin Lubis mengatakan, donor yang pertama kali digelar ini bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada warga yang butuh darah, karena setetes darah begitu penting bagi penerimanya.
Dijelaskan, donor darah yang digelar FKMKTT bekerja sama dengan PMI dan Kalbe Farma merupakan bentuk kepedulian pihaknya guna membantu mereka yang membutuhkan darah. “Bagi pendonor, darah yang mereka sumbangkan dapat membantu hidup orang lain, sedangkan bagi pendonor itu sendiri bermanfaat menurunkan berat badan, membantu membakar kalori dan deteksi dini resiko kesehatan,” ujarnya.
Dia mengatakan, donor darah yang didukung DPC Hanura Medan diketuai Hendra DS ini dibuka untuk umum, namun diutamakan bagi warga Keluarahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota. “Acara ini kita harapkan akan lanjut di tempat lain, dan kita berharap masyarakat semakin tergugah untuk mendonorkan darahnya,” ujarnya.
Apresiasi
Ketua PMI Kota Medan Maulana Yokaika mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan donor darah yang digelar FKMKTT. “Acara ini intinya saling berbagi, kita sehat dan masyarakat selamat,” katanya.
Sementara mewakili pengurus perempuan DPC Hanura Medan, Lora Tourisia Harefa mengajak masyarakat untuk peduli dengan sesama, dan saling membantu guna menolong warga yang sangat membutuhkan darah.
“Saya dukung acara donor darah ini, semoga ke depannya jumlah pendonornya lebih banyak,” ujarnya.
Amatan di lapangan, warga terlihat antusias mendaftarkan diri jadi pendonor, yang wajib menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum darahnya diambil. Berdasarkan laporan, tercatat sebanyak 58 orang mendaftarkan diri jadi pendonor. (erniyati)
Komentar
Posting Komentar