MEDAN,
Wali Kota Medan Bobby Nasution, menyebut intersection Jalan Sudirman yang saat ini tengah dikerjakan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan merupakan teknologi lama. Pembetonan jalan di kawasan itu tak jauh beda dengan pembetonan jalan yang selama ini dilakukan di tempat-tempat lain.
“(Intersection Jalan Sudirman) ini teknologi lama. Yang kita terapkan saat ini beton, yang biasa kita bangun dan biasa dilalui masyarakat. Cuma dicetak saja, dibuat seperti bentuk keramik, dibuat seperti lantai. Jadi jangan dibilang keramik,” ungkapnya di Gedung DPRD Medan usai menghadiri sidang paripurna, Selasa (21/11).
Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting, menyebut ada beberapa tahap lagi yang harus mereka lakukan terhadap intersection Jalan Sudirman. Usai pembetonan, jalan tersebut di-ecoating (pelapisan) dan dicuci dengan cairan kimia.
“Jadi, itu sebelum dicuci sudah dilalui. Itu yang menyebabkan licin. Yang kedua, aspal itu kan baru, jadi ada diujung Jalan Sudirman itu yang terbuka dan bisa dilalui. Aspal itu kan baru, proses pengaspalan kan menggunakan minyak, salah satunya solar. Nah beton itu terpapar minyak (solar) itu,” jelasnya.
Topan menambahkan, pihaknya menargetkan pengerjaan intersection Jalan Sudirman selesai dalam sepekan, dan pekan berikutnya dibuka untuk umum. Siang ini, pihaknya tengah melakukan pencucian seperti yang dijelaskan di awal.
“(Persimpangan Jalan Sudirman) itu area perlambatan. Mudah-mudahan ke depan gak ada yang tergelincir lagi,” ujarnya.
Menjawab video yang viral di media sosial ada pengendara yang tergelincir di intersection Jalan Sudirman, sampai dengan saat ini belum ada laporan meminta ganti rugi. Jikapun ada, pihaknya siap untuk bertanggung jawab.
“Kalau ada korban, tentunya akan kita tinjau kembali. Seperti yang dijelaskan pak wali kota, teknologi ini bukan baru. Sudah banyak diterapkan di beberapa kota besar lain,” pungkasnya. (Tim)
.
Komentar
Posting Komentar