MASALAH AKSES JALAN UTAMA DI SMA 1 NAMURAMBE AKAN DICARIKAN SOLUSINYA

MEDAN (Kilasberita65):  Ketua DPRD Sumut Sutarto menegaskan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah penutupan akses jalan utama menuju sekolah SMA Negeri 1 Namorambe.

"Ini tentu kita cari solusi terbaiknya," kata Sutarto kepada sejumlah awak media, beberapa waktu lalu.

Sutarto mengaku kesulitan untuk mencari solusi terhadap persoalan lahan warga yang memicu penutupan jalan akses utama ke sekolah yang terletak di Jalan Pendidikan, Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kecamatan Deli Serdang tersebut.

“Saya sudah berusaha mendamaikan mereka, tapi nggak tau lagi mau gimana,” kata Sutarto.

Sutarto yang duduk sebagai Anggota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan Sumut III (Deli Serdang) ini mengaku sudah beberapa kali turun ke lokasi untuk bertemu dengan warga sekaligus mencari tau mengenai persoalan yang memicu penutupan jalan tersebut. 

“Nggak tau lagi kita,” sebutnya.

Ditanya mengenai kemampuannya selaku anggota dewan untuk membawa persoalan ini ke pembahasan di DPRD Sumut dengan mengundang para pihak terkait seperti Pemkab Deli Serdang maupun pihak Badan Pertanahan, Sutarto tidak memberikan jawaban. Namun pihaknya menginginkan masalah tersebut segera selesai. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA N 1 Namorambe, Anna Simanjuntak mengatakan penutupan jalan ini sudah terjadi sebelum dirinya menjabat kepala sekolah. 

Persoalan ini menurutnya sudah diketahui oleh para pejabat pemerintah Deli Serdang sehingga ia berharap segera ada solusi.

“Dulu juga sudah ada itu pertemuan camat sama polres dengan pemilik tanah, tapi sampai sekarang masih begitu (ditutup),” katanya.

Anna mengatakan para siswa dan guru SMA Negeri 1 Namorambe saat ini menggunakan jalan dari warga yang kondisinya juga belum layak. Pun begitu, mereka tidak memiliki pilihan lain selain memanfaatkan jalan yang membuat jarak tempuh mereka semakin jauh.

“Itu jalan dikasih warga di situ. Ini kita juga sedang bicarakan bagaimana solusi untuk membenahi jalannya, kita pelan-pelan membenahinya,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, penutupan jalan tersebut dilakukan oleh warga yang mengaku ahli waris. Para siswa bahkan sempat meminta solusi atas persoalan ini dengan berunjuk rasa ke Kantor Camat Namorambe pada tahun 2023 lalu.

Pantauan di lokasi, akses jalan utama yang ditutup warga tersebut merupakan jalan yang sudah dalam kondisi teraspal. Namun penutupan yang dilakukan membuat para siswa dan guru terpaksa menggunakan jalan alternatif yang memprihatinkan karena jaraknya semakin jauh, berlumpur dan licin sewaktu hujan.  (tim)

Komentar